Peningkatan Minat Membaca Pelajaran Bahasa Indonesia

Anda bisa menyimak dan mengunduh abstrak judul skripsi di bagian bawah.

Abstrak

Peningkatan Minat Membaca Pelajaran Bahasa Indonesia Melalui Layanan Bimbingan Belajar Dengan Teknik Diskusi Kelompok Pada Siswa Kelas XI AP/AK SMK Marsudi Luhur I Yogyakarta

Penelitian ini berlatar belakang pada banyaknya siswa siswi yang menunjukkan minat membaca pelajaran bahasa Indonesia rendah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui peningkatan minat membaca pelajaran bahasa Indonesia melalui layanan bimbingan belajar dengan teknik diskusi kelompok pada siswa kelas XI AP/AK SMK Marsudi Luhur I Yogyakarta. Bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan (action research) dengan subjek penelitian siswa kelas XI AP/AK SMK Marsudi Luhur I Yogyakarta yang berjumlah 18 siswa yaitu kelas XI AP/AK SMK Marsudi Luhur I Yogyakarta. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian ini dimulai pada tanggal 19 Mei dan berakhir pada tanggal 19 Agustus 2010. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan wawancara. Teknik analisis data yang digunakan adalah berupa data deskriptif kualitatif. Penelitian ini dilaksanakan dalam 1 siklus dengan 6 tindakan. Hasil penelitian menunjukkan keseluruhan siswa berpartisipasi sangat aktif dan tekun pada saat kegiatan layanan bimbingan belajar dengan teknik diskusi kelompok, siswa dapat mengerjakan tugas dengan sangat baik, siswa melakukan kegiatan diskusi kelompok dengan sangat aktif, dan terlihat siswa sangat senang dengan kegiatan layanan bimbingan belajar dengan teknik diskusi kelompok. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa layanan bimbingan belajar dengan teknik diskusi kelompok dapat meningkatkan minat membaca siswa kelas XI AP/AK SMK Marsudi Luhur I Yogyakarta. Kata kunci : minat membaca, layanan bimbingan belajar, diskusi kelompok

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah Manusia dalam segala hal baik dalam bidang sosial, politik, ekonomi, maupun kebudayaan merupakan faktor yang paling menentukan. Hanya manusialah yang mampu menggali, mengembangkan dan mengontrol ilmu pengetahuan. Oleh karena itu, tepatlah bila salah satu tujuan pembangunan adalah untuk mencerdaskan bangsa. Untuk dapat mencerdaskan bangsa maka terlebih dahulu harus dibentuk masyarakat belajar. Tidjan (Anik Tri Rahayu, 1991:1) mengatakan bahwa masyarakat belajar baru dapat tercapai apabila masing-masing warganya memiliki minat membaca. Dalam perkembangan pendidikan dewasa ini baik di negara maju maupun di negara yang sedang berkembang minat membaca sangat memegang peranan penting di dalam kehidupan. Keberhasilan dalam belajar sebagian besar ditunjang oleh minat membaca. Seorang pelajar yang tidak berminat untuk membaca mustahil akan menjadi orang yang berhasil. Membaca merupakan suatu kegiatan yang sangat penting untuk dilaksanakan para siswa karena dengan membaca siswa akan mengetahui berbagai pengetahuan yang sangat berguna untuk mensukseskan belajarnya. Dengan membaca, siswa dapat menyesuaikan diri dalam kehidupannya dan juga menyelesaikan masalah-masalah di sekolah bahkan dapat menunjang keberhasilan belajarnya yang kelak bermanfaat dan berguna untuk masa yang akan datang. 2 Pernyataan tersebut senada dengan pendapat yang dikemukakan oleh EP.Hutabarat (Anik Tri Rahayu, 1999:2). Semakin banyak ragam pengalaman yang dimiliki mengenahi sesuatu bahan pelajaran, semakin berhasil dalam mempelajari dan menguasainya. Pengalaman ini diperoleh dari membaca dari berbagai sumber, banyak menulis, banyak mengamati, banyak mempraktekkan, dan banyak memecahkan masalah mengenai pelajaran yang ingin dikuasai. Pernyataan tersebut cukup memberikan penegasan bahwa untuk maju dan berkembang menuju manusia Indonesia yang berkualitas seseorang harus menaruh minat yang besar terhadap aktivitas membaca. Dalam kenyataannya minat membaca siswa masih belum berkembang secara optimal atau dapat dikatakan sedang-sedang saja. Tidjan (Anik Tri Rahayu, 1999:3) mengatakan bahwa secara nasional minat membaca masyarakat Indonesia belum berkembang dan banyak faktor yang mempengaruhi, pertama budaya kita bukan budaya membaca tetapi budaya bicara dan masyarakat pada umumnya belum peka menerima informasi, kedua adanya sikap orang tua yang kurang memotivasi anak di dalam belajar, ketiga lingkungan yang kurang mendukung baik itu di rumah maupun di sekolah. Selain itu juga bisa disebabkan oleh sarana bacaan yang terbatas seperti perpustakaan sekolah yang kurang mendukung. Dalam pembangunan manusia Indonesia seutuhnya inilah pendidikan dipandang mempunyai peranan yang sangat penting, melalui pendidikan manusia dipandang sebagai pengembang tugas dan dituntut untuk selalu mengembangkan dirinya secara terus menerus agar tidak jauh ditinggalkan 3 oleh tantangan perkembangan jaman. Kini disadari bahwa pendidikan memegang peranan penting dalam kehidupan dan kemajuan manusia. Pendidikan merupakan kekuatan yang dinamis dalam mempengaruhi kemampuan kepribadian dan kehidupan individu. Masalah pendidikan merupakan masalah yang sangat komplek karena pendidikan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor intern dan faktor ektern seperti kemauan, motivasi, ingatan, minat, sarana dan prasarana atau fasilitas yang digunakan dalam suatu kegiatan belajar khususnya untuk peningkatan minat membaca. Secara umum agar belajar dapat berhasil dengan maksimal diperlukan kegiatan bimbingan belajar di samping itu juga minat membaca para siswa perlu ditingkatkan. Kegiatan bimbingan belajar adalah salah satu bentuk layanan bimbingan dalam belajar yang bertujuan untuk membantu para siswa dalam usaha memecahkan masalah-masalah yang berkaitan dengan belajar. Sejalan dengan pernyataan tersebut bidang bimbingan dan konseling memiliki kewajiban yang sangat besar terhadap keberhasilan siswa dalam belajar, termasuk dalam meningkatkan minat membaca. Pengalaman menunjukkan bahwa selama ini masih banyak siswa yang menganggap guru Bimbingan dan Konseling adalah orang yang menakutkan, selalu mencari-cari kejelekan masalah belajarnya. Selain itu rendahnya minat membaca dan prestasi siswa dalam belajar karena siswa tidak mendapatkan layanan bimbingan belajar yang memadai. Oleh karena itu, melalui layanan bimbingan belajar dengan teknik diskusi kelompok guru pembimbing diharapkan dapat 4 mengubah anggapan tersebut sehingga hubungan guru pembimbing dengan siswa menjadi lebih dekat dan harmonis. Dalam pelaksanaan layanan bimbingan belajar siswa diharapkan dapat melaksanakan belajar dengan bantuan dari seseorang pembimbing yang juga memberikan suatu bantuan bagaimana cara belajar yang optimal. Pada dasarnya proses belajar di sekolah juga dipengaruhi adanya minat membaca siswa yaitu minat untuk membaca buku-buku yang berhubungan dengan pelajaran di sekolah. Minat membaca tersebut akan dapat memberikan rangsangan yang dapat mendorong siswa untuk memperoleh informasi yang banyak dan pengetahuan yang lebih dibanding orang lain, sebagaimana pendapat Wood Worth yang dikutip oleh Johny Killis (1991:2) bahwa apabila seseorang menaruh minat terhadap sesuatu maka minatnya berfungsi sebagai pendorong yang kuat untuk terlibat secara aktif pada objek yang menarik baginya. Dalam hal ini layanan bimbingan belajar dengan teknik diskusi kelompok sebagai salah satu komponen dalam meningkatkan minat membaca siswa. Namun pada kenyataannya yang terjadi di SMK Marsudi Luhur I Yogyakarta bahwa pelaksanaan bimbingan belajar di sekolah belum berjalan secara sempurna, sehingga proses layanan bimbingan dan konseling termasuk di dalamnya bimbingan belajar belum dapat terlaksana secara menyeluruh dari semua program yang telah direncanakan. Ada beberapa kemungkinan yang menyebabkan belum sempurnanya pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah antara lain masih banyak personil sekolah yang belum menyadari dan 5 memahami secara benar akan pentingnya layanan bimbingan termasuk di dalamnya yaitu layanan bimbingan belajar terutama pada siswa yang masih dipengaruhi oleh minat membaca yang rendah. Secara umum minat membaca dapat mempengaruhi prestasi belajar seseorang. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan siswa siswi dan dengan guru yang mengampu mata pelajaran Bahasa Indonesia, bahwa siswa siswi tersebut menganggap pelajaran Bahasa Indonesia sangat mudah untuk dipelajari dan belum adanya kesadaran dari diri siswa untuk gemar membaca terutama membaca pelajaran Bahasa Indonesia. Siswa siswi menganggap pelajaran Bahasa Indonesia adalah pelajaran yang membosankan dengan metode belajar yang monoton sehingga banyak siswa merasa malas untuk mempelajari dan siswa beranggapan bahwa siswa tidak memerlukan bimbingan. Padahal banyak siswa yang belum menyadari bahwa dengan membaca dapat menambah pengetahuan dan wawasan yang baru yang akan semakin meningkatkan kecerdasannya. Menurut pemaparan guru yang mengampu pelajaran Bahasa Indonesia, di SMK Marsudi Luhur I Yogyakarta proses pembelajaran untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia hanya dilakukan dengan metode ceramah yang didukung dengan pemberian tugas tanpa diselingi dengan metode yang lain. Sedangkan, suatu pembelajaran dapat dikatakan berkualitas jika proses pembelajaran itu dilakukan dengan beberapa metode seperti pembelajaran dengan ceramah yang didukung dengan metode diskusi kelompok dan 6 pembentukan kelompok belajar agar siswa dapat bertanya dan berdiskusi dengan teman satu kelompok. Dengan berdiskusi dalam kelompok siswa dituntut lebih kritis, aktif dan kreatif untuk menghadapi dan menyelesaikan masalah belajar serta siswa dibiasakan melibatkan diri di dalam kelompok dalam menghadapi dan menyelesaiakan masalah belajarnya dan dapat membantu anggota kelompok yang mempunyai masalah untuk menyelesaikan masalah tersebut. Kegiatan membaca merupakan bagian dari proses belajar yang membangun pemahaman baik dari teks yang tertulis maupun dari lingkungan belajar siswa. Hal ini berarti kegiatan membaca berkaitan erat dengan bahan-bahan bacaan, fasilitas dan lingkungan belajar siswa. Oleh karena itu, dapat diperkirakan bahwa terdapat hubungan positif antara lingkungan belajar dan cara mengajar yang bervariasi dengan minat membaca siswa. Siswa dalam melakukan kegiatan membaca sangat membutuhkan dorongan, rangsangan, motivasi dan penguatan. Pemberian penguatan membaca pada siswa akan memberikan dampak positif, yaitu membuat siswa terdorong untuk mengulangi kegiatan membaca secara kontinyu. Guru pembimbing di sini diminta dapat lebih memperhatikan siswa khususnya kelas XI AP/AK SMK Marsudi Luhur I Yogyakarta untuk memahami kesulitan siswa dan memecahkan masalah serta kesulitan belajar yang dialami siswa dengan pemberian layanan bimbingan belajar yang bertujuan agar siswa mudah mempelajari materi pelajaran dan meningkatnya kesadaran siswa untuk lebih gemar membaca terutama pada mata pelajaran 7 Bahasa Indonesia, karena minat membaca siswa kelas XI AP/AK SMK Marsudi Luhur I Yogyakarta pada mata pelajaran Bahasa Indonesia masih sangat rendah. Untuk itu peneliti dan kolabolator (guru BK) di sini akan melakukan penelitian secara kolaborasi untuk menemukan cara yang tepat dalam menerapkan bimbingan belajar dengan teknik diskusi kelompok sehingga dapat meningkatkan minat membaca pada siswa kelas XI AP/AK SMK Marsudi Luhur I Yogyakarta. Di SMK Marsudi Luhur I Yogyakarta belum diterapkan bimbingan belajar dengan teknik diskusi kelompok yang efektif untuk meningkatkan minat membaca pada siswa. Berdasarkan pertimbangan tersebut, maka peneliti mengambil judul “Peningkatan Minat Membaca Pelajaran Bahasa Indonesia melalui Layanan Bimbingan Belajar dengan Teknik Diskusi Kelompok pada Siswa Kelas XI AP/AK SMK Marsudi Luhur I Yogyakarta”. B. Identifikasi Masalah Dari latar belakang masalah di atas dapat diidentifikasikan masalahmasalah yang timbul yaitu. 1. Minat membaca siswa kelas XI AP/AK SMK Marsudi Luhur I Yogyakarta belum terlaksana dengan baik dan banyak faktor yang mempengaruhi. 2. Pelaksanaan bimbingan konseling di SMK Marsudi Luhur I Yogyakarta belum berjalan dengan sempurna antara lain masih banyak personil sekolah yang belum menyadari dan memahami secara benar akan 8 pentingnya layanan bimbingan, sehingga minat membaca siswa kelas XI AP/AK masih sangat rendah. 3. Siswa siswi kelas XI AP/AK SMK Marsudi Luhur I Yogyakarta belum memiliki kesadaran dari diri siswa untuk gemar membaca terutama membaca pelajaran Bahasa Indonesia, karena siswa siswi belum menyadari bahwa dengan membaca dapat menambah pengetahuan dan wawasan yang baru yang akan semakin meningkatkan kecerdasannya. 4. Belum diterapkan bimbingan belajar dengan teknik diskusi kelompok yang efektif dan efisien untuk meningkatkan minat membaca terutama pada mata pelajaran Bahasa Indonesia pada siswa kelas XI AP/AK SMK Marsudi Luhur I Yogyakarta. C. Pembatasan Masalah Penelitian ini dibatasi pada masalah minat membaca siswa pada mata pelajaran bahasa Indonesia masih sangat rendah sehingga upaya peningkatan minat membaca tersebut dilakukan melalui layanan bimbingan belajar dengan teknik diskusi kelompok pada siswa kelas XI AP/AK SMK Marsudi Luhur I Yogyakarta. 9 D. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, serta pembatasan masalah, maka rumusan masalah dalam penelitian ini dapat dikemukakan sebagai berikut. ”Bagaimana proses layanan bimbingan belajar dengan teknik diskusi kelompok dapat meningkatkan minat membaca pada siswa kelas XI AP/AK SMK Marsudi Luhur I Yogyakarta ?” E. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui proses pelaksanaan layanan bimbingan belajar dengan teknik diskusi kelompok dalam meningkatkan minat membaca siswa kelas XI AP/AK SMK Marsudi Luhur I Yogyakarta. F. Manfaat Penelitian 1. Manfaat teoritis Manfaat teoritis dari penelitian ini adalah sebagai sumbangan ilmu pengetahuan khususnya di bidang Bimbingan dan Konseling, dalam bidang gerak bimbingan kelompok terutama yang berkaitan dengan peningkatan minat membaca. 2. Manfaat Praktis a. Sebagai masukan bagi guru Bimbingan dan Konseling bahwa pelayanan Bimbingan dan Konseling perlu ditingkatkan bagi setiap peserta didik yang mengalami kesulitan dalam belajarnya, sehingga 10 dapat segera tertangani dan akhirnya ia dapat terlepas dari kesulitan yang dihadapinya. b. Menambah wawasan bagi guru Bimbingan dan Konseling tentang layanan Bimbingan dan Konseling di sekolah terhadap aspek belajar secara kelompok, sehingga siswa akan berhasil dalam belajarnya. c. Sebagai bahan pengetahuan pentingnya kegemaran membaca sehingga siswa menyadari bahwa kegemaran membaca dapat menambah pengetahuan dan wawasan yang baru G. Devinisi Operasional Untuk menghindari penafsiran yang berbeda terhadap istilah yang digunakan dalam penelitian ini, maka peneliti perlu membatasi istilah yang digunakan sehingga ruang lingkup penelitiannya jelas. Adapun istilah yang perlu dibatasi adalah : 1. Minat membaca pelajaran bahasa Indonesia adalah gejala psikologis yang menunjukkan bahwa adanya perhatian, kesenangan, memfokuskan pikiran, dan ketekunan subjek terhadap objek tersebut yaitu pelajaran bahasa Indonesia karena objek tersebut menarik untuk diperhatikan dan dapat menimbulkan perasaan senang sehingga cenderung pada objek tersebut dan melakukan kegiatan dengan mengambil makna kata yang tertulis melalui komunikasi antara pembaca dengan apa yang dibaca. 2. Layanan bimbingan belajar adalah merupakan bentuk kegiatan yang dilaksanakan oleh konselor dan bekerjasama dengan seluruh personalia sekolah dalam rangka memberikan bantuan pada siswa yang mengalami 11 kesulitan dalam belajarnya, agar siswa dapat mencapai kemampuan serta hasil yang maksimal dalam belajar. 3. Diskusi kelompok adalah suatu cara atau teknik bimbingan kelompok yang melibatkan sekelompok orang dalam berinteraksi tatap muka di mana setiap anggota kelompok akan mendapatkan kesempatan untuk mengajukan pertanyaan, memberikan pendapat atau masukan, dan menyumbangkan pikiran masing-masing serta berbagi pengalaman atau informasi guna pemecahan suatu masalah atau pengambilan keputusan.

Anda bisa mengunduh Peningkatan Minat Membaca Pelajaran Bahasa Indonesia Melalui Layanan Bimbingan Belajar Dengan Teknik Diskusi Kelompok Pada Siswa Kelas XI AP/AK SMK Marsudi Luhur I Yogyakarta atau memesan jasa skripsi serupa di skripsiyuk.com.