Pahami Lebih Jauh Tentang Metode Penelitian Kuantitatif Eksperimental

Metode penelitian kuantitatif eksperimental adalah pendekatan penelitian yang menguji hubungan sebab-akibat antara variabel independen dan variabel dependen dengan menggunakan desain eksperimental. Metode ini bertujuan untuk menentukan pengaruh langsung dari variabel independen terhadap variabel dependen dengan mengendalikan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi hasil.

Selain itu, perlu Anda ketahui bahwa eksperimen yang umum dan sederhana akan terlihat seperti berikut ini:

  1. Eksperimen terdiri dari dua kelompok: perlakuan dan kontrol.
  2. Peserta secara acak ditugaskan untuk berada di salah satu kelompok (‘kondisi’).
  3. Peserta kelompok perlakuan diberikan variabel independen (misalnya diberi obat).
  4. Kelompok kontrol tidak diberikan perlakuan.
  5. Para peneliti kemudian mengukur variabel dependen (misalnya peningkatan kesehatan di antara kedua kelompok).

Jika variabel independen mempengaruhi variabel dependen, maka harus ada perbedaan yang nyata pada variabel dpenden antara kondisi perlakuan dan kontrol.

Eksperimen adalah jenis metodologi penelitian yang melibatkan manipulasi setidaknya satu variabel independen dan pengukuran setidaknya satu variabel dependen. Jika variabel independen mempengaruhi variabel dependen, maka peneliti dapat menggunakan istilah “kausalitas”.

Jenis-jenis Desain Eksperimen

1. Desain Pra-eksperimental

Seorang peneliti dapat menggunakan desain pra-eksperimental jika mereka ingin menguji efek dari variabel independen pada satu peserta atau sekelompok kecil peserta. Tujuannya bersifat eksploratif, untuk melihat apakah variabel independen memiliki efek sama sekali. Pra-eksperimen adalah bentuk paling sederhana dari eksperimen yang tidak mengandung memakail perlakuan kontrol. karena tidak ada kondisi kontrol sebagai pembanding, peneliti tidak dapat menyimpulkan bahwa variabel independen menyebabkan perubahan pada variabel dependen. Contohnya antara lain:

  • Penelitian Tindakan di Kelas: Penelitian tindakan dalam pendidikan melibatkan guru yang melakukan penelitian skala kecil di kelas mereka yang dirancang untuk mengatasi masalah yang mereka dan siswa mereka hadapi saat ini.
  • Penelitian Studi Kasus: Studi kasus adalah penelitian berskala kecil, sering kali mendalam, yang biasanya tidak dapat digeneralisasi.
  • Studi Percontohan: Studi percontohan adalah penelitian berskala kecil yang dilakukan sebelum eksperimen utama untuk menguji kelayakan proyek.
  • Etnografi: Studi penelitian etnografi akan melibatkan penelitian mendalam terhadap kelompok kecil untuk menghasilkan hasil yang bersifat deskriptif dan bukan prediktif.

2. Desain Eksperimen Kuasi

Eksperimen kuasi adalah metodologi untuk menguji efek dari variabel independen terhadap variabel dependen. Namun, partisipan tidak ditugaskan secara acak ke dalam kondisi perlakuan atau kontrol. Sebaliknya, partisipan sudah ada dalam kelompok atau kategori sampel yang representatif, seperti pria/wanita atau kelas SES tinggi/rendah.

Karena para peserta tidak dapat secara acak ditugaskan ke dalam kelas SES laki-laki/perempuan atau tinggi/rendah, maka ada batasan dalam penggunaan istilah “kausalitas”.

Peneliti harus menahan diri untuk tidak menyimpulkan bahwa variabel independen menyebabkan perubahan pada variabel dependen karena partisipan berada dalam kategori yang sudah terbentuk sebelum penelitian dimulai. Contohnya meliputi:

  • Pengambilan Sampel Perwakilan Homogen: Ketika kelompok partisipan penelitian homogen (yaitu tidak beragam) maka generalisasi dari penelitian tersebut berkurang.
  • Pengambilan Sampel Non-Probabilitas: Ketika peneliti memilih partisipan melalui cara subjektif seperti pengambilan sampel non-probabilitas, mereka terlibat dalam desain kuasi-eksperimental dan tidak dapat menetapkan hubungan sebab-akibat.
  • Penelitian Time Series: Suatu metode penelitian yang fokus pada analisis data yang dikumpulkan secara berurutan dalam interval waktu yang teratur. Penelitian ini bertujuan untuk memahami dan menganalisis pola, tren, serta hubungan antara variabel dalam rentang waktu tertentu.

3. Desain True-eksperimen

True eksperimen melibatkan desain di mana partisipan ditugaskan secara acak ke dalam kondisi, setidaknya ada dua kondisi (perlakuan dan kontrol) dan peneliti memanipulasi tingkat variabel independen (variabel bebas).

Ketika ketiga kriteria ini terpenuhi, maka perubahan yang diamati pada variabel dependen (variabel terikat) kemungkinan besar disebabkan oleh perbedaan tingkat variabel independen.

Eksperimen sebenarnya adalah satu-satunya desain penelitian yang memungkinkan penarikan kesimpulan kausalitas.

Tentu saja, tidak ada penelitian yang sempurna, sehingga peneliti juga harus memperhitungkan ancaman terhadap validitas internal yang mungkin ada seperti variabel perancu atau bias peneliti. Contohnya antara lain:

  • Kelompok Sampel Heterogen: True-eksperimen sering kali terdiri dari kelompok heterogen yang mewakili populasi yang luas.
  • Uji Klinis: Uji klinis seperti yang diperlukan untuk persetujuan obat baru haruslah merupakan true eksperimen yang dapat menetapkan hubungan sebab-akibat.

Kesimpulan

Secara umum, ada tiga kategori eksperimen. Masing-masing memiliki tujuan tertentu dan memiliki keterbatasan yang terkait.

Pra-eksperimen adalah studi eksplorasi untuk mengumpulkan data awal tentang efektivitas pengobatan dan menentukan apakah studi yang lebih besar diperlukan.

Eksperimen kuasi digunakan ketika mempelajari kelompok yang sudah ada sebelumnya, seperti orang yang tinggal di berbagai kota atau termasuk dalam berbagai kategori demografis. Meskipun sangat informatif, hasilnya dibatasi oleh adanya kemungkinan variabel luar yang tidak dapat dikontrol.

True eksperimen adalah jenis penelitian yang paling ketat secara ilmiah. Peneliti dapat memanipulasi tingkat variabel independen dan mengamati perubahan, jika ada, pada variabel dependen. Kunci dari eksperimen ini adalah menugaskan partisipan secara acak ke dalam suatu kondisi. Penugasan acak menghilangkan banyak gangguan dan variabel asing, dan memungkinkan para peneliti untuk menggunakan istilah “kausalitas.” Atau tentang hubungan sebab akibat [Im/mj].