Evaluasi Pelatihan English For The Office IV Di BLKPP Yogyakarta

Anda bisa menyimak dan mengunduh abstrak judul skripsi di bagian bawah.

Abstrak

Evaluasi Pelatihan English For The Office Iv Di Balai Latihan Kerja Dan Pengembangan Produktivitas Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

Keberhasilan suatu bangsa pada era globalisasi saat ini ditentukan oleh banyak faktor, diantaranya faktor yang penting adalah kualitas sumber daya manusia. Pendidikan sebagai salah satu upaya dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia selama ini belum dapat menunjukkan hasil yang optimal. Pemerintah harus lebih berupaya meningkatkan kualitas pendidikan yang ada. Upaya pemerintah dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) melalui jalur pendidikan tidak dapat mengabaikan keberadaan pendidikan non formal seperti salah satunya adalah pelatihan dan kursus. Menurut Soekidjo Notoatmodjo (2003), Pendidikan (formal) didalam suatu organisasi adalah suatu proses pengembangan kemampuan kearah yang diinginkan oleh organisasi bersangkutan, sedangkan pelatihan adalah merupakan bagian dari suatu proses pendidikan yang tujuannya untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan khusus seseorang atau sekelompok orang. Sedangkan menurut Yusufhadi Miarso (2007) disebutkan bahwa tenaga kerja yang dibutuhkan dalam era perubahan ini adalah mereka yang terdidik dengan baik, terlatih, dan mengusai informasi (well educated, well trained, well informed). Lebih lanjut disebutkan bahwa pendidikan adalah pembentukan sikap, penguasaan keterampilan, dan perolehan pengetahuan sebelum memasuki dunia kerja. Sedangkan pelatihan adalah peningkatan kemampuan secara khusus dalam suatu lingkungan kerja.

Dari dua pendapat diatas, pelatihan dapat diartikan sebagai aktivitas bersama antara ahli (expert) dan pembelajar (learnenr) bekerja sama dalam rangkan metransfer information secara efektif dari ahli kepada pembelajar (learner) untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, dan keahlian pembelajar sehingga si pembelajar dapat menampilkan pengerjaan tugas dan pekerjaan lebih baik lagi untuk selanjutnya. Pelatihan disiapkan untuk memberdayakan masyarakat sehingga mampu meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dibidang ekonomi. Keberadaan pelatihan semakin diharapkan dapat memenuhi kebutuhan belajar masyarakat dan dirancang untuk memberdayakan masyarakat. Dalam hal ini pelatihan memberikan pendidikan yang dengan sengaja dirancang untuk membekali peserta didiknya dengan keterampilan untuk siap bekerja. Tenaga kerja yang terdidik dengan baik, terlatih, dan mengusai informasi (well educated, well trained, well informed). Pelaksanaan program pelatihan melalui Balai Latihan Kerja dan Pengembangan Produktivitas (BLKPP) adalah salah satu upaya pemerintah dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas SDM yang produktif siap bekerja. Keberadaan Balai Latihan Kerja dan Pengembangan Produktivitas (BLKPP) saat ini sangat diperlukan bagi masyarakat dikarenakan selama ini BLKPP dinilai dapat memberikan kontribusi terhadap pengurangan pengangguran. BLKPP berupaya mengadakan pelatihan keterampilan yang dapat meningkatkan keterampilan seseorang sehingga lebih memudahkan masyarakat untuk mencari peluang pekerjaan. BLKPP merupakan lembaga pemerintah dibawah naungan Dinas Ketenaga Kerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) didalalam hal ini di wilayah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Keberadaan BLKPP dapat menjadi tempat bagi masyarakat untuk belajar, meningkatkan pengetahuan, keterampilan, tukar menukar informasi, berbagi pengalaman sehingga terbina suasana/kondisi saling membelajarkan, memotivasi dan meningkatkan kepercayaan diri. Istilah lain BLKPP sebagai pusat pendidikan dan pengembangan potensi bagi masyarakat dikarenakan mengemban tugas menyelenggarakan pendidikan keterampilan dalam rangka mewujudkan tersedianya lapangan kerja sesuai dengan kebutuhan nyata dalam masyarakat. Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri saat melakukan peninjauan langsung ke BLK dan Disnakertrans Indramayu pada Senin, 24 Juli 2017 menjelaskan bahwa: “Untuk menyerap tenaga kerja para pencari kerja harus mau mawas diri karena dunia kerja saat ini menuntut adanya kompetensi dan sertifikasi dari BLK yang ada. Pasalnya para pencaker yang kita punya saat ini rata-rata lulusan SD dan SMP. Menaker menyadari saat ini banyak anak muda yang sudah sarjana, tapi lebih banyak tenaga kerja yang belum sarjana. Oleh karena itu BLK sebagai sarana mengembangan kompetensi harus dimaksimalkan.” (sumber : http://kemnaker. go.id/berita/video/menaker-dorong-blkkembangkan-kompetensi-pencaker-) Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Daerah Istimewa Yogyakarta, pada tahun 2016 tercatat kunjungan wisatawan yang menginap di hotel sebanyak 4.407.538 orang terdiri dari 215.357 orang wisatawan mancanegara dan 4.192.181 orang wisatawan nusantara. Jumlah tamu tersebut mengalami peningkatan sebesar 8,64 persen disbanding tahun sebelumnya. Bentuk wisata di DIY meliputi wisata MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition), wisata budaya, wisata alam, wisata minat khusus, dan berbagai fasilitas wisata lainnya, seperti resort, hotel, dan restoran. Tercatat ada 89 hotel bintang dan 1.076 hotel melati/non bintang dan usaha akomodasi lainnya di seluruh DIY pada 2016. Data tersebut menunjukan potensi wisata yang begitu besar di Daerah Istimewa Yogyakarta. Kunjungan wisata mancanegara membuat kompetensi berbahasa inggris sangat dibutuhkan bagi dunia pariwisata.

Setiap perusahaan penyedia jasa wisata ataupun yang berkecimpung dalam dunia wisata tentunya akan meningkatkan mutu pelayanan mereka demi memberikan yang terbaik bagi konsumen. Selain dunia pariwisata, tenaga kerja berkompetensi berbahasa inggris masih diminati oleh perusahaan perkantoran lain. Pada era perubahan saat ini kompetensi Bahasa Inggris memang sangat dibutuhkan bagi siapapun. Penguasaan Bahasa Inggris akan sangat bermanfaat bagi masyarakat guna membantu kegiatan hidup manusia dalam melakukan tugasnya. Program pelatihan Bahasa Inggris akan berguna dalam memenuhi kualifikasi lapangan kerja yang saat ini lebih dituntut mampu menguasai Bahasa Inggris. Pencari kerja yang memiliki sertifikat pelatihan Bahasa Inggris akan lebih mudah dalam mencari pekerjaan karean lebih terjamin kemampuan berbahasa inggris mereka. Pelatihan Bahasa Inggris yang terselenggara di lingkungan masyarakat saat ini tergolong mahal dalam hal biaya. Hal tersebut menyulitkan masyarakat untuk mengembangkan kompetensi dan mendapatkan sertifikat Bahasa Inggris. Masyarakat hanya mampu menggapai pelatihan yang terselenggara di bawah naungan pemerintah, seperti BLKPP. Pelatihan yang terselenggara dibawah naungan pemerintah ratarata tidak dipungut biaya. Namun, untuk ikut terpilih sebagai peserta pelatihan, pendaftar harus melakukan tes masuk terlebih dahulu. Sebab peneriman peserta pelatihan disesuaikan dengan kuota kelas dan instruktur pelatihan. Pelatihan English for The Office IV yang diselenggarakan oleh BLKPP DIY kali diikuti 16 peserta didik. Anggaran pelatihan ini diambil dari APBN, sehingga peserta pelatihan tidak dipungut biaya sama sekali. Berdasarkan observasi awal, fasilitas pelatihan Bahasa Inggris cukup memadai. Terdapatnya laboratorium Bahasa Inggris dan media pembelajaran yang menunjang proses pelatihan. Namun, instruktur belum terlalu memanfaatkan media pembelajaran tersebut dalam proses pelatihan. Instruktur lebih menekankan proses pembelajaran Tanya jawab antara peserta didik. Sehingga dengan adanya evaluasi terhadap pelatihan English for The Office IV ini akan memperlihatkan kekurangan dan kelebihan dari pelatihan ini. Adanya evaluasi akan lebih mengembangkan sutu program menjadi lebih baik.

Anda bisa mengunduh Evaluasi Pelatihan English For The Office Iv Di Balai Latihan Kerja Dan Pengembangan Produktivitas Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta atau memesan jasa skripsi serupa di skripsiyuk.com.