Problematika Penulisan Skripsi dan Solusinya

Hai, Sobat SkripsiYuk! Udah semester 7 lho, sekarang waktunya untuk berjuang. Untuk itu, yang kamu perlukan hanyalah kaki yang akan melangkah lebih sering ke kampus, tangan yang akan keram karena  lebih banyak pencet-pencet keyboard , kantung mata yang akan menggantung lebih lama, leher yang akan lebih sering pegel-pegel, kepala  yang akan lebih menghangat karena mikir alesan ketika ditanya dosen,  tekad setebal ban tubeles yg kalau terkena paku gak langsung bocor, dan hati yang akan bekerja lebih keras serta mulut yang selalu komat kamit  berdoa.

Namun, tidak hanya itu problematika yang akan kamu hadapi selama menghadapi skripsi, lho. Ada banyak problematika lain yang mungkin menjadi permasalahan utama kamu saat ini. Apa saja ya? Nah, buat kamu yang penasaran, simak terus artikel ini ya!

Problematika Penulisan Skripsi

Setidaknya ada 5 problematika yang umum dihadapi oleh mahasiswa yang tengah menghadapi skripsi, berikut di antaranya yang perlu kamu ketahui.

1. Kuliah Sambil Kerja

Tidak sedikit mahasiswa yang menempuh studi sekaligus bekerja. Tentunya, alasan mahasiswa memutuskan untuk bekerja beraga. Ada yang bekerja untuk mendapatkan uang agar dapat meringankan beban ekonomi keluarga serta biaya kuliah. Ada juga yang bekerja untuk menambah pengalaman. Tentunya, banyak sekali manfaat saat kita bekerja, tapi ada pula dampak negatifnya, seperti bagi mahasiswa yang tengah mengerjakan skripsi, hal ini akan mengganggu fokus mereka terhadap tugas akhir.

Ada banyak kasus, di mana mahasiswa mengambil cuti terlalu lama atau bahkan meninggalkan perkuliahnya karena terlalu asik atau bahkan terlalu lelah karena bekerja. Hal ini menjadi salah satu faktor yang membuat mahasiswa mengulang mata kuliah dan menghambat mahasiswa saat mulai menyusun skripsi. Selain itu permasalahan di lingkungan kerja juga dapat mengganggu mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi.

2. Problem Keluarga

Semua persoalan di dunia pasti ada jalan keluarnya, tapi tentunya bukan dengan joget-joget saja, ya. Perlu kamu ketahui, jika masalah tidak selalu berasal dari luar rumah. Ketika ada konflik di dalam keluarga, itu juga dapat mempengaruhi fokus saat mengerjakan skripsi, membuat pikiran terbagi dan menimbulkan stres dan menjadikan kita tidak produktif. Dengan kata lain, stress yang dialami selama skripsi bukan hanya berasal dari tugas skhir itu sendiri, bisa jadi itu berasal dari masalah eksternal seperti keluarga. Jadi, perlu untuk mencari jalan keluar dari permasalahan tersebut dan usahakan tanpa mengganggu skripsimu, pastikan kamu membuat skala prioritas untuk semua masalahmu. Selain itu, selalu yakinkan dirimu bahwa masalah yang ada akan membuat hati kita lebih terlatih.

3. Sudah Semester Tua

Aktif berorganisasi adalah cara lain untuk mendapatkan pengetahuan tambahan selain dari kuliah. Organisasi menawarkan berbagai macam bidang yang dapat memberikan pengetahuan di luar materi yang diajarkan di kelas sehingga memungkinkan untuk meningkatkan soft skill seperti leadership, teamwork, tanggung jawab, dan berbagi pengetahuan dan pengalaman mahasiswa lainnya. Namun, beberapa mahasiswa tingkat akhir terlalu fokus pada organisasi yang mereka ikuti sampai mereka lupa bahwa mereka juga harus menyelesaikan skripsi.

4. Problem dengan Dosen Pembimbing

Dosen pembimbing memainkan peran penting dalam membantu mahasiswa menyelesaikan skripsi mereka. Mahasiswa dapat mengalami pengalaman traumatik ketika menemukan dosen yang tidak disukai karena cara mereka menjelaskan sesuatu. Belum lagi jika dosen tersebut tengah melakukan studi di luar kota maupun luar negeri dan sulit untuk ditemui, hal ini akan mengakibatkan mahasiswa kehilangan motivasi untuk melakukan bimbingan dengan dosen tersebut.

5. Kurangnya Tanggung Jawab

Kurangnya tanggung jawab adalah faktor utama yang menyebabkan mahasiswa terlambat menyelesaikan skripsi mereka. Sekarang, kita tahu bahwa skripsi bukan lagi tugas kelompok, melainkan tugas individu. Skripsi bisa saja terhambat karena tidak ada motivasi dan minat untuk mengerjakan.

Universitas tidak mengatur proses pengerjaan skripsi. Sebaliknya, mahasiswa diizinkan untuk menyelesaikannya secara mandiri. Skripsi mahasiswa semester akhir sering terhambat karena mereka tidak tahu kapan harus memulai. Selain itu, lingkungan di mana skripsi dibuat, baik tempat maupun teman, mempengaruhi proses penyelesaian skripsi.

Namun, setiap masalah tentu ada solusinya. Berikut ada beberapa tips yang dapat kamu terapkan agar segera mendapatkan gelar sarjana dan lancar mengerjakan skripsi. Simak terus artikel ini ya!

Tips Lancar Mengerjakan Skripsi

Skripsi memang gak selamanya adem-ayem ya, teman. Namun, kamu gak perlu risau menghadapi segala kesulitan dalam menghadapi skripsi. Kamu bisa ikuti 5 tips berikut ini agar lancar selama mengerjakan skripsi.

1. Menemukan Topik Yang Menarik

Tentukan bidang apa yang kalian sukai di semester sebelum-sebelumnya. Pasti kalian sudah menempuh berbagai mata kuliah, kan? Nah, itu bisa menjadi salah satu opsi, atau kamu bisa mencoba ikut serta dalam program penelitian bersama dosen di semester 6 atau 7. Dengan mengikuti kegiatan tersebut kamu bisa melakukan penelitian tanpa mengeluarkan biaya, justru dalam beberapa kasus kamu bisa mendapatkan bayaran dan dibantu dalam menyelesaikan tugas akhir.

Kembali ke pemilihan topik, hal ini penting karena dalam pemilihan ini sangat berpengaruh pada semangat kalian dalam mengerjakan tugas akhir nantinya. Jika saat ini kalian masih berasa di semester 6 kamu dapat mencoba berdiskusi dengan dosen yang memiliki konsentrasi yang relevan dengan topik yang kamu ambil.

2. Menentukan Objek Penelitian

Tentukan apa objek penelitianmu sebelum mencari judul. Perhatikan di mana, bagaimana, dan apa akomodasi yang kamu gunakan untuk mencapai objek penelitian yang kamu pilih. Namun, tetap ingat untuk tidak terlalu ambisius dalam mencari objek penelitian, misalnya kamu ingin meneliti tentang akuntansi di sebuah perusahaan, tapi setelah ditelusuri lebih lanjut, perusahaan tersebut tidak mengizinkan. Maka, jangan tetap memaksa untuk menjadikan perusahaan tesebut sebagai pilihan, coba cari kembali objek penelitian yang mudah diakses dan mudah dalam memberikan data. Tentukan narasumber yang bias dimintai keterangan. Semakin mudah mendapatkan data dari narasumber, maka semakin cepat penyelesaian skripsi.

3. Tentukan Target Lulus

Setelah judul skripsi sudah diterima oleh dosen pembimbing. Maka segera membuat target yang berisikan list apa saja yang akan kamu lakukan, baik dari penyusunan proposal hingga selesai. Carilah panduan skripsi yang serupa, kemudian tentukan target menulis skripsimu. Usahakan untuk menulis secara rutin, satu kalimat sehari pun tak masalah selama konsisten. Selain itu, jangan terlalu overthingking dengan masalah yang ada pada tempat penelitian atau masalah lain yang belum terjadi. Kunci agar kalian bisa menuntaskan skripsi adalah dengan fokus pada apa yang sedang kamu kerjakan.

Waktu belajar setiap orang pasti berbeda, tapi kalian bisa coba untuk meluangkan waktu minimal 30 menit dalam satu hari untuk menulis skripsimu (jangan lupa jauhkan HP dari jangkauan kalian yaa gais agar fokus). Jangan pernah malas untuk membaca skripsi kalian, jika kalian membacanya berulang kali, kalian akan paham dan mengetahui kekurangan penelitian lalu mulai memperbaiki tulisan kalian.

4. Pisahkan Urusan Pribadi dengan Pendidikan

Mahasiswa akhir harus bisa membagi waktunya untuk mengerjakan skripsi dan juga melakukan aktivitas lainnya. Adapun solusi bagi mahasiswa yang masih mengikuti organisasi adalah dengan membuat jadwal yang terstruktur. Mahasiswa lebih baik aktif organisasi dari semester 1 sampai semester 6 saja. Selanjutnya untuk semester 7 dan 8 lebih baik mulai menyicil pengerjaan skripsi.

5. Sering-seringlah Bimbingan dan Curhat dengan Dosen Pembimbing

Kalau kalian masih sering curhat sama si dia pas semester akhir, kurang kurangin deh, mending dialihkan dengan curhat ke dosen pembimbing. Tumpahkan keluh kesah kalian kepada beliau walaupun gak bisa bantu 100% paling gak bisa membuatmu kembali ke rel menuju gerbang sarjana.

Dengan sering bimbingan, kalian akan mendapat advice yang terbaik untuk memulai dari latar belakang, metode, maupun penelitiannya. Ajaklah dosen kalian berpusing-pusing bersama, jadikan beliau partner penelitian kalian, dan jangan sampai dosen pembimbing menjadi enemy ya, walaupun killer kalian harus menaatinya karena beliaulah yang akan memberikan acc-nya untuk ujian kalian nanti.

Sebagai akademisi yang baik, dalam melakukan penelitian yang dibutuhkan adalah penelitian yang selesai. Jadi, untuk mendapatkan predikat cumlaude harus tepat waktu ya. Adapun seluruh problematika baik dari dalam ataupun luar harus bisa kita atasi semaksimal mungkin, mulai dari kuliah sambil kerja hingga mengerjakan skripsi di semester tua, problem dengan dosen pembimbing, dan kurangnya tanggung jawab. Nah, semua hal ini harus diminimalisir ya, demi menuju masa depan yang lebih baik. Jangan sampai mau diatur oleh keadaan, kalau bisa kita yang mengatur. Kita harus selalu jadi kalimat aktif, selalu pakai awalan “me-“ dan bukan kalimat pasif dengan awalan “di-“ . Jangan baperan karena  nantinya semua harus professional mulai dari pemisahan urusan pribadi dan lain sebagainya. Yakali, diputus sama si dia hidupmu harus bubaran. So, sudah gede waktunya berpikir kedepan dan never give up semangat pejuang toga ganbate!!! [Im/m].