Penelitian Terapan: Pengertian, Ciri-Ciri dan Contoh

Metode penelitian adalah fondasi penting dalam proses penelitian ilmiah. Ada berbagai pendekatan yang dapat digunakan untuk menyelidiki fenomena tertentu, salah satunya adalah penelitian terapan atau applied research. Penelitian terapan bertujuan untuk menghasilkan solusi konkrit terhadap masalah yang ada dalam konteks praktis, seperti di masyarakat, pemerintahan, atau industri. Pendekatan ini berbeda dengan penelitian murni karena fokus utamanya adalah pada penerapan pengetahuan untuk memecahkan masalah yang relevan secara langsung.

Contoh konkret dari penelitian terapan mencakup pengembangan teknologi untuk meningkatkan efisiensi produksi, formulasi kebijakan berdasarkan bukti empiris untuk mengatasi masalah sosial, atau pengujian produk baru untuk memastikan keamanan dan kelayakan pasar. Dengan menggunakan metode penelitian ini, para peneliti dapat menghasilkan inovasi yang berdampak langsung dalam meningkatkan kualitas hidup dan efisiensi dalam berbagai sektor kehidupan.

Pengertian Penelitian Terapan

Penelitian terapan adalah kegiatan ilmiah yang dilakukan secara terencana dan berkelanjutan untuk meningkatkan pemahaman ilmiah dan mencapai tujuan praktis, baik itu untuk memecahkan masalah sehari-hari maupun untuk mengembangkan solusi yang efektif. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, penelitian terapan difokuskan pada penerapan pengetahuan untuk keperluan praktis dalam kehidupan nyata. Nazir menjelaskan bahwa penelitian terapan melibatkan proses penyelidikan yang teliti, terstruktur, dan berkelanjutan terhadap suatu masalah, dengan tujuan yang jelas untuk menciptakan aplikasi yang dapat segera digunakan.

Hunt menekankan bahwa penelitian terapan menggunakan ilmu pengetahuan sebagai alat untuk menemukan solusi konkret terhadap tantangan yang ada. Pendekatan ini mengacu pada metodologi ilmiah yang menyeluruh dan sistematik. Sementara itu, Jujun S. Sumantri menyatakan bahwa esensi dari penelitian terapan adalah untuk menyelesaikan masalah praktis dengan cara yang terukur dan terbukti efektif. Dari berbagai perspektif ini, penelitian terapan bertujuan untuk menghasilkan inovasi berupa teknologi atau produk yang dapat langsung diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, memberikan kontribusi yang signifikan dalam meningkatkan efisiensi dan kualitas hidup di berbagai sektor masyarakat.

Baca juga : 7 Cara Membuat Timeline Project dan Contohnya

Ciri-Ciri Penelitian Terapan

Berikut ini merupakan 5 ciri-ciri penelitian terapan yang harus diketahui sebelum lanjut pada tahapan selanjutnya.

1. Menyelesaikan Masalah-Masalah Praktis

Penelitian terapan ditandai oleh fungsinya yang utama dalam menyelesaikan masalah-masalah praktis dan spesifik. Masalah-masalah ini berdampak langsung pada masyarakat, pekerjaan, kehidupan sehari-hari, serta kesehatan secara menyeluruh. Tujuan utama dari penelitian terapan adalah memberikan solusi konkret yang dapat diimplementasikan untuk meningkatkan kondisi atau mengatasi tantangan yang dihadapi oleh individu, kelompok, atau komunitas tertentu. Dengan pendekatan yang berorientasi pada solusi, penelitian terapan bertujuan untuk menghasilkan hasil yang dapat diterapkan secara langsung dalam konteks dunia nyata, menghubungkan antara teori ilmiah dengan aplikasi praktis yang relevan dan bermanfaat bagi kesejahteraan sosial dan kemajuan teknologi.

2. Dilakukan untuk Menemukan Kebenaran Objektif

Penelitian terapan dilakukan dengan tujuan menemukan kebenaran objektif atau fakta yang sebenarnya, tanpa terpengaruh oleh pendapat atau opini pribadi. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian terapan dirancang untuk memastikan bahwa data yang diperoleh berasal dari sumber yang dapat dipercaya dan relevan, sering kali langsung dari lapangan atau melalui eksperimen kontrol yang ketat. Pendekatan ini memungkinkan peneliti untuk menghindari bias dan menghasilkan temuan yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Dengan demikian, penelitian terapan tidak hanya berfokus pada pengembangan teori atau konsep-konsep baru, tetapi juga pada validasi empiris yang kuat untuk mendukung atau menolak hipotesis yang diajukan.

3. Berfokus pada Gejala Alam dan Gejala Sosial

Penelitian terapan secara khusus memusatkan perhatian pada dua jenis gejala: gejala alam dan gejala sosial. Gejala alam mencakup fenomena-fenomena fisik dan biologis di lingkungan, seperti perubahan iklim, penurunan biodiversitas, atau epidemi penyakit. Sementara itu, gejala sosial mengacu pada berbagai masalah yang mempengaruhi masyarakat, seperti kemiskinan, ketimpangan sosial, atau masalah kesehatan mental.

Kedua jenis gejala ini memiliki potensi untuk memberikan dampak yang signifikan terhadap kesejahteraan manusia jika tidak ditangani dengan tepat. Misalnya, perubahan iklim yang tidak terkendali dapat menyebabkan bencana alam yang merusak, sementara ketimpangan sosial bisa memicu ketegangan sosial yang berpotensi mengancam stabilitas masyarakat. Penelitian terapan bertujuan untuk mencegah atau mengurangi kemungkinan kondisi yang merugikan ini dengan mengembangkan solusi konkret yang bisa diterapkan dalam konteks nyata. Melalui pendekatan ini, penelitian terapan berperan penting dalam memitigasi risiko dan meningkatkan ketahanan terhadap tantangan alam dan sosial yang ada.

Jenis Penelitian Terapan

Dalam melakukan penelitian terapan, ada tiga jenis yang bisa dilakukan, yaitu:

1. Penelitian Evaluasi

Penelitian evaluasi merupakan jenis penelitian terapan yang secara khusus dirancang untuk mengevaluasi setiap aspek dari sebuah proyek, kebijakan, atau program. Mulai dari tahap perencanaan awal hingga hasil akhir yang dicapai, penelitian evaluasi bertujuan untuk menyediakan analisis mendalam tentang efektivitas dan efisiensi implementasi. Metode penelitian ini tidak hanya mengukur sejauh mana tujuan telah tercapai, tetapi juga mengevaluasi proses pelaksanaannya, mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan atau kegagalan, serta menyediakan rekomendasi untuk perbaikan di masa depan. Dengan menggunakan pendekatan yang sistematis dan terstruktur, penelitian evaluasi memberikan landasan yang kuat untuk pengambilan keputusan yang berbasis bukti dan untuk memastikan bahwa sumber daya yang digunakan efektif dan tepat sasaran.

2. Penelitian Aksi

Penelitian aksi adalah salah satu jenis penelitian terapan yang berfokus pada intervensi atau tindakan langsung dalam situasi sosial yang ada di masyarakat. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk tidak hanya memahami dan menganalisis kondisi sosial yang ada, tetapi juga untuk secara aktif berpartisipasi dalam mengembangkan atau merubah kondisi tersebut untuk kebaikan subjek penelitian dan masyarakat secara luas.

Dalam penelitian aksi, peneliti mengasumsikan bahwa dunia sosial adalah dinamis dan terus berubah, dan bahwa penelitian itu sendiri dapat menjadi bagian dari proses perubahan tersebut. Pendekatan ini menekankan pada kolaborasi dengan para pemangku kepentingan atau komunitas yang terlibat, serta mempromosikan partisipasi aktif dari mereka dalam merancang dan melaksanakan perubahan yang diinginkan. Dengan demikian, penelitian aksi tidak hanya berfokus pada pemahaman teoretis, tetapi juga pada implementasi praktis solusi yang dapat meningkatkan kualitas hidup dan kondisi sosial subjek penelitian.

3. Penelitian Tentang Dampak Sosial

Penelitian tentang dampak sosial fokus pada evaluasi konsekuensi sosial dari kebijakan, program, atau proyek dalam ilmu pengetahuan sosial. Tujuannya adalah mengidentifikasi dampaknya terhadap kesejahteraan sosial, ekonomi, budaya, dan lingkungan. Metode yang digunakan termasuk analisis dampak, studi kasus, survei masyarakat, dan pendekatan partisipatif. Penelitian ini penting untuk memahami implikasi jangka panjang kebijakan dan membantu pengambil keputusan dalam perencanaan yang berkelanjutan.

Baca : Sintesis Penelitian: Memahami Temuan Penelitian

Kesimpulan

Penelitian laboratorium adalah salah satu komponen utama dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Melalui pengujian hipotesis, verifikasi teori, dan pengembangan teknologi baru, penelitian ini memberikan kontribusi yang besar terhadap pemahaman kita tentang alam dan peningkatan kualitas hidup manusia. Ada berbagai jenis penelitian laboratorium, termasuk penelitian eksperimental, deskriptif, analitik, dan komparatif, yang masing-masing memiliki tujuan dan metode yang berbeda. Manfaat penelitian laboratorium sangat luas, mencakup verifikasi teori, pengembangan teknologi, pemahaman fenomena alam, peningkatan kesehatan, dan edukasi. Dengan demikian, penelitian laboratorium tetap menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari upaya manusia untuk memahami dan menguasai dunia di sekitarnya.

Bagi Anda yang memiliki kesulitan dalam mengerjakan skripsi dan membutuhkan jasa bimbingan skripsi dapat menghubungi Admin SkripsiYuk dan dapatkan layanan terbaik dari kami.