Mengenal Observasi , Manfaat Dan Tujuan

Pengertian Observasi

Observasi atau pengamatan adalah metode pengumpulan data mencari sebuah informasi, fenomena maupun objek dengan melakukan sebuah pengamatan secara langsung yang ingin di teliti, dalam observasi di lakukan untuk mendapatkan informasi secara akurat, bisa berupa ruang atau tempat, pelaku, objek, kegiatan maupun peristiwa. Observasi terbagi menjadi dua yaitu:

Baca juga:Langkah-langkah Observasi Efektif di Lingkungan Sekolah

1. Observasi secara langsung:

Observasi dilakukan secara langsung atau mengamati di lapangan dengan mengamati objek nya.

2. Observasi secara tidak langsung

Observasi secara tidak langsung merupakan penelitian yang tidak berlangsung dengan objek yang akan diteliti. Penelitian tidak langsung bisa di lakukan dengan melakukan laboratorium melalui film, slide, foto, recorder, maupun citra satelit dan sebagainya.

Ciri – ciri observasi

Dalam observasi mempunyai ciri tersendiri yaitu:

  • Sistematis: Dilakukan dengan perencanaan yang matang dan terstruktur. Observasi sistematis terlebih dahulu menentukan faktor bedasarkan kategorinya
  • Terarah: Memiliki fokus yang jelas dan terdefinisi. Observasi ini dapat dilakukan pengamatan dengan tujuan tertentu dan di kumpulkan dengan terstruktur.
  • Objektif: Dilakukan tanpa prasangka dan bias. Observasi Objektif harus di lakukan atau di sajikan sesuai dengan keadaan objek yang sebenarnya dan tidak di pengaruhi oleh pendapat pribadi.
  • Akurat: Mencatat informasi yang sesuai dengan kenyataan. Observasi akurat dapat di lakukan dengan mendatangi atau meneliti langsung sebuah obejek atau penelitian.
  • Reliabel: Data yang diperoleh dapat diverifikasi dan diulang oleh orang lain

Jenis – Jenis observasi

berdasarkan observasi mempunyai jenis nya yaitu:

1. Berdasarkan Partisipasi Pengamat:

Observasi Terstruktur:

  • Memiliki panduan observasi yang jelas dan terstruktur, seperti daftar pertanyaan atau checklist.
  • Peneliti mengetahui apa yang akan mereka amati dan bagaimana mereka akan mencatat datanya sebelum memulai observasi.
  • Cocok untuk penelitian yang membutuhkan data yang kuantitatif dan terukur.
  • Contoh: Mengamati perilaku anak di kelas dengan menggunakan checklist untuk mencatat frekuensi perilaku tertentu.

Observasi Tidak Terstruktur:

  • Tidak memiliki panduan observasi yang jelas dan terstruktur.
  • Peneliti bebas untuk mengamati apa pun yang mereka anggap relevan dan mencatat datanya secara fleksibel.
  • Cocok untuk penelitian yang bertujuan untuk memahami fenomena secara mendalam dan eksploratif.
  • Contoh: Mengamati interaksi antar karyawan di sebuah perusahaan tanpa menggunakan panduan observasi yang spesifik.

2. Berdasarkan Struktur:

Observasi Terstruktur:

  • Memiliki panduan observasi yang jelas dan terstruktur, seperti daftar pertanyaan atau checklist.
  • Peneliti mengetahui apa yang akan mereka amati dan bagaimana mereka akan mencatat datanya sebelum memulai observasi.
  • Cocok untuk penelitian yang membutuhkan data yang kuantitatif dan terukur.
  • Contoh: Mengamati perilaku anak di kelas dengan menggunakan checklist untuk mencatat frekuensi perilaku tertentu.

Observasi Tidak Terstruktur:

  • Tidak memiliki panduan observasi yang jelas dan terstruktur.
  • Peneliti bebas untuk mengamati apa pun yang mereka anggap relevan dan mencatat datanya secara fleksibel.
  • Cocok untuk penelitian yang bertujuan untuk memahami fenomena secara mendalam dan eksploratif.
  • Contoh: Mengamati interaksi antar karyawan di sebuah perusahaan tanpa menggunakan panduan observasi yang spesifik.

3. Berdasarkan Media:

Observasi Langsung:

  • Pengamatan dilakukan secara langsung terhadap objek atau fenomena yang diteliti.
  • Peneliti menggunakan panca indera mereka untuk mengumpulkan informasi.
  • Cocok untuk penelitian yang membutuhkan data yang kaya dan detail.
  • Contoh: Mengamati perilaku hewan di habitat alaminya.

Observasi Tidak Langsung:

  • Pengamatan dilakukan melalui media, seperti video atau rekaman suara.
  • Peneliti menganalisis data yang direkam untuk mendapatkan informasi.
  • Cocok untuk penelitian yang ingin mengamati peristiwa di masa lampau atau yang sulit diamati secara langsung.
  • Contoh: Menganalisis rekaman video protes jalanan untuk mempelajari taktik yang digunakan pengunjuk rasa.

4.  Berdasarkan Keterlibatan Pengamat

Observasi Partisipan:

  • Peneliti terlibat langsung dalam kegiatan yang diamati.
  • Peneliti berusaha untuk menjadi bagian dari kelompok yang diamati dan mengamati perilaku mereka dari dalam.
  • Cocok untuk penelitian yang ingin memahami budaya atau perilaku kelompok dari sudut pandang orang dalam.
  • Contoh: Seorang peneliti yang tinggal di sebuah desa selama beberapa bulan untuk mempelajari adat istiadat dan tradisi masyarakat setempat.

Observasi Non-Partisipan:

  • Peneliti tidak terlibat dalam kegiatan yang diamati.
  • Peneliti mengamati perilaku dari luar, tanpa berinteraksi dengan objek atau fenomena yang diteliti.
  • Cocok untuk penelitian yang ingin menghindari bias dan kontaminasi dari partisipasi peneliti.
  • Contoh: Mengamati perilaku pengunjung di museum dengan menggunakan kamera tersembunyi.

5. Berdasarkan Tujuan Observasi

Observasi Deskriptif:

  • Bertujuan untuk mendeskripsikan objek atau fenomena secara detail dan akurat.
  • Peneliti fokus pada pengumpulan data tentang apa yang terjadi, tanpa mencoba untuk menjelaskan atau menginterpretasikannya.
  • Contoh: Mengamati perilaku anak-anak di taman bermain dan mencatat jenis permainan yang mereka mainkan, durasi permainan, dan interaksi mereka satu sama lain.

Observasi Eksploratif:

  • Bertujuan untuk menjelajahi dan memahami suatu fenomena secara mendalam.
  • Peneliti fokus pada pengumpulan data yang kaya dan beragam untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang fenomena tersebut.
  • Contoh: Mengamati interaksi antar karyawan di sebuah perusahaan untuk memahami budaya kerja dan norma yang berlaku di sana.

Observasi Hipotesis:

  • Bertujuan untuk menguji hipotesis tertentu tentang suatu fenomena.
  • Peneliti memiliki hipotesis yang ingin mereka uji sebelum memulai observasi dan mereka mengumpulkan data yang relevan untuk mendukung atau menolak hipotesis tersebut.
  • Contoh: Mengamati efektivitas program intervensi baru untuk anak-anak dengan autisme dengan mencatat kemajuan mereka dalam berbagai bidang keterampilan.

Baca juga :Metode Penelitian:Definisi, Jenis, dan Pentingnya 

Manfaat Observasi

Dengan mengamati secara langsung objek atau fenomena yang ingin diteliti, peneliti dapat memperoleh informasi yang kaya dan akurat tentang dunia di sekitar mereka. Observasi menawarkan banyak manfaat, di antaranya:

1. Mendapatkan informasi yang akurat dan objektif

Observasi memungkinkan penelitian untuk mendapatkan informasi langsung dari sumber lain , tanpa berpengaruh oleh bias atau prasangka.

Dalam hal ini sangat penting untuk memastikan keakuratan dan objektivitas data yang sudah di kumpulkan

2. Memahami perilaku dan interaksi dalam situasi sosial

Observasi memungkinkan penelitian untuk mengamati bagaimana orang berperilaku dan berinteraksi dalam situasi sosial secara alami. Dalam hal ini dapat memberikan wawasan yang berharga tentang budaya, norma maupun nilai nilai dalam suatu kelompok.

3. Mempelajari fenomena yang sulit dipelajari dengan metode lain.

Observasi ini dapat di gunakan untuk melengkapi data yang di peroleh dari metode pengumpulan data lainya, seperti survei wawancara.

4. Meningkatkan pemahaman dan kesadaran

Observasi dapat membantu meningkatkan pemahaman dan kesadaran kita tentang berbagai isu dan masalah. Dengan pengamatan secara langsung, kita dapat melihat sendiri realitas suatu situasi dan mendapatkan perspektif yang berbeda.

Observasi langsung adalah metode pengumpulan data yang kuat dan dapat digunakan untuk mempelajari berbagai macam fenomena. Jenis observasi yang dipilih tergantung pada tujuan penelitian, sifat objek atau fenomena yang diteliti dan sumber daya yang tersedia. Observasi adalah alat yang ampuh dapat di gunakan untuk berbagai tujuan dengan berbagai manfaat.

Kamu bisa konsultasi atau kesulitan dalam pembuatan skripsi bisa ke jasa bimbingan skripsi dan melalui whatshaap maupun instagram kami.