Contoh Rumusan Masalah Lengkap Pengertian dan Jenisnya

Apa Itu Rumusan Masalah?

Dalam dunia penelitian, proses penyusunan rumusan masalah merupakan langkah krusial dalam menentukan arah dan relevansi suatu penelitian. Rumusan masalah yang tepat akan menjadi landasan untuk menyusun kerangka teoritis, merancang metode penelitian, serta mengevaluasi hasil dan temuan. Oleh karena itu, pemahaman yang baik tentang rumusan masalah adalah kunci untuk memastikan keberhasilan suatu penelitian.

Apa Itu Rumusan Masalah?

Rumusan masalah adalah tahapan krusial dalam proses penelitian dimana peneliti secara sistematis mengidentifikasi dan merumuskan permasalahan yang akan diteliti. Hal ini mencakup pembuatan pernyataan yang jelas dan rinci mengenai esensi dari permasalahan yang ingin dipecahkan atau dipelajari. Dengan adanya rumusan masalah yang tepat, peneliti dapat memastikan bahwa penelitian yang dilakukan akan fokus dan relevan dengan tujuan yang ingin dicapai.

Rumusan masalah haruslah memiliki beberapa karakteristik, seperti spesifik dalam mengidentifikasi masalah yang akan diteliti, terukur agar dapat dipahami secara objektif, relevan dengan kebutuhan penelitian, dan dapat dipahami dengan jelas oleh pembaca. Selain itu, dalam menyusun rumusan masalah, penting bagi peneliti untuk mempertimbangkan konteks penelitian, seperti latar belakang masalah dan kondisi lingkungan yang mempengaruhinya, serta tujuan penelitian yang ingin dicapai. Dengan demikian, rumusan masalah membantu memandu arah penelitian, memastikan kejelasan dan fokus, serta memastikan bahwa penelitian yang dilakukan memiliki dampak yang signifikan dalam memecahkan permasalahan yang ada.

Baca juga : Mengatasi Tantangan dalam Penyusunan Daftar Pustaka Skripsi

Jenis-jenis Rumusan Masalah

Berdasarkan kegunaannya rumusan masalah dibagi menjadi 4 jenis. Berikut penjelasan jenis-jenis rumusan masalah yang harus kamu ketahui:

1. Rumusan Masalah Deskriptif

Rumusan masalah deskriptif merupakan salah satu pendekatan yang digunakan dalam jenis penelitian deskriptif. Fokus utamanya adalah menyajikan gambaran lengkap dan terinci mengenai suatu masalah atau fenomena yang sedang diteliti. Dalam konteks ini, rumusan masalah digunakan untuk mengidentifikasi dan merumuskan aspek-aspek yang perlu dipahami secara mendalam untuk memberikan gambaran yang komprehensif tentang masalah yang sedang diamati.

Tujuan utama dari rumusan masalah deskriptif adalah untuk mendeskripsikan fenomena yang diamati tanpa adanya upaya untuk menjelaskan penyebab atau hubungan sebab-akibat di antara variabel-variabel yang terlibat. Rumusan masalah deskriptif memungkinkan peneliti untuk menyajikan data secara sistematis, menggambarkan karakteristik, pola, atau tren yang ada, serta menyediakan dasar yang kuat untuk penelitian lebih lanjut dalam tahap analisis atau interpretasi. Dengan demikian, rumusan masalah deskriptif memainkan peran penting dalam memandu proses penelitian deskriptif dengan memberikan arah yang jelas dan fokus yang tepat dalam penyajian informasi tentang suatu masalah.

2. Rumusan Masalah Komparatif

Rumusan masalah komparatif adalah pendekatan yang umumnya digunakan dalam penelitian yang berfokus pada perbandingan antara dua atau lebih variabel atau fenomena. Tujuan utama dari rumusan masalah komparatif adalah untuk mengidentifikasi perbedaan, kesamaan, atau pola yang muncul dalam hubungan antar variabel yang sedang diteliti. Dalam konteks ini, rumusan masalah menjadi kunci dalam menentukan fokus penelitian dan memandu proses analisis data. Penelitian komparatif seringkali melibatkan perbandingan antara dua atau lebih kelompok, daerah, periode waktu, atau kondisi untuk memahami perbedaan atau persamaan di antara mereka.

Rumusan masalah komparatif membantu peneliti untuk merumuskan pertanyaan penelitian yang spesifik dan relevan dengan tujuan membandingkan variabel atau fenomena yang dipilih. Dengan memperhatikan konteks, lingkup, dan tujuan penelitian, rumusan masalah komparatif memberikan landasan yang kuat untuk melakukan analisis perbandingan yang mendalam dan menghasilkan pemahaman yang lebih baik tentang perbedaan dan kesamaan antar variabel yang diteliti. Dengan demikian, rumusan masalah komparatif memainkan peran penting dalam mengarahkan penelitian komparatif menuju hasil yang signifikan dan bermakna.

3. Rumusan Masalah Asosiatif

Rumusan masalah asosiatif adalah pendekatan yang digunakan dalam penelitian asosiatif, yang bertujuan untuk memahami dan menggambarkan hubungan atau pengaruh antara dua variabel atau lebih. Dalam penelitian asosiatif, peneliti tertarik untuk mengeksplorasi apakah terdapat hubungan kausal atau korelasi antara variabel-variabel yang diamati. Rumusan masalah asosiatif memainkan peran kunci dalam menetapkan arah penelitian dengan merumuskan pertanyaan-pertanyaan yang jelas mengenai hubungan antara variabel-variabel yang diteliti.

Rumusan masalah ini haruslah spesifik dalam menentukan variabel yang akan diteliti, serta mengidentifikasi hubungan yang ingin dipahami atau dijelaskan. Selain itu, rumusan masalah asosiatif juga membantu peneliti untuk memilih metode penelitian yang sesuai untuk mengumpulkan data yang relevan dan menganalisis hubungan antara variabel-variabel tersebut. Dengan adanya rumusan masalah yang tepat, penelitian asosiatif dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana variabel-variabel saling berhubungan dan mempengaruhi satu sama lain, yang pada gilirannya dapat membantu dalam pengembangan teori atau kebijakan yang lebih efektif dalam mengatasi permasalahan yang ada.

4. Rumusan masalah eksploratif

Rumusan masalah eksploratif merupakan pendekatan yang diterapkan dalam penelitian yang berkaitan dengan topik yang masih terbilang kurang dipahami atau belum banyak dijelajahi sebelumnya. Pendekatan ini digunakan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang fenomena yang sedang diteliti, dengan tujuan menggali lebih dalam dan mengidentifikasi aspek-aspek yang mungkin belum terungkap sebelumnya. Contoh dari rumusan masalah eksploratif adalah pertanyaan: “Bagaimana penggunaan media sosial mempengaruhi kesehatan mental remaja?” Dalam hal ini, peneliti tertarik untuk menjelajahi hubungan antara penggunaan media sosial dan kesehatan mental remaja. tanpa memiliki hipotesis atau asumsi yang kuat terlebih dahulu.

Rumusan masalah eksploratif membuka jalan bagi peneliti untuk mengeksplorasi berbagai dimensi fenomena yang sedang dipelajari, memungkinkan mereka untuk mengidentifikasi pola, tren, atau faktor-faktor yang mungkin mempengaruhi hubungan tersebut. Dengan demikian, rumusan masalah eksploratif menjadi langkah awal yang penting dalam memahami topik yang masih belum terpetakan dengan baik, yang pada akhirnya dapat memberikan kontribusi signifikan dalam pengembangan pengetahuan dan pemahaman kita tentang fenomena tersebut.

Contoh Rumus Masalah

Tentu, mari kita kembangkan lebih lanjut mengenai contoh rumusan masalah dalam penelitian, termasuk penelitian geografi yang Anda berikan:

1. Contoh Rumusan Masalah dalam Penelitian Geografi

  • Faktor apa yang paling berpengaruh terhadap longsor di daerah Puncak Bogor?
  • Bagaimana hubungan antara faktor perubahan penggunaan lahan dengan Banjir di Jakarta?

2. Contoh Rumusan Masalah Berdasarkan Judul Penelitian

Judul penelitian 1: Penerapan Media Air dan Kartu Masalah untuk Meningkatkan Aktivitas dan Prestasi Belajar “Pecahan” Siswa Kelas VII SMPN 1 Singaraja

Contoh rumusan masalah:

  • Bagaimanakah penerapan media air dan kartu masalah dalam pembelajaran dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa?
  • Bagaimanakah penerapan media air dan kartu masalah dalam pembelajaran dapat meningkatkan prestasi belajar siswa?

Judul penelitian 2: Penerapan Supervisi Akademik Berantai melalui Kunjungan Antar Kelas untuk Meningkatkan Keterampilan Guru dalam Pengelolaan Kelas

Contoh rumusan masalah:

  • Bagaimanakah supervisi akademik berantai dapat meningkatkan keterampilan guru dalam pengelolaan kelas?
  • Bagaimanakah pendapat guru terhadap pelaksanaan supervisi akademik di SMPN 6 Singaraja?
Baca juga : Meningkatkan Kualitas Skripsi dengan Metode Penelitian yang Tepat

Kesimpulan

Rumusan masalah merupakan langkah awal yang sangat penting dalam sebuah penelitian. Dengan rumusan masalah yang tepat, peneliti dapat memastikan bahwa penelitiannya relevan, terfokus, dan memiliki kontribusi yang signifikan terhadap perkembangan ilmu pengetahuan. Jenis-jenis rumusan masalah, seperti deskriptif, komparatif, korelasional, dan kausal, memberikan panduan bagi peneliti dalam menyusun pertanyaan penelitian yang sesuai dengan tujuan dan metodologi yang digunakan. Oleh karena itu, pemahaman yang baik tentang rumusan masalah sangatlah penting bagi setiap peneliti yang ingin melakukan penelitian yang berkualitas.

Bagi Anda yang memiliki kesulitan dalam mengerjakan skripsi dan membutuhkan jasa bimbingan skripsi dapat menghubungi Admin SkripsiYuk dan dapatkan layanan terbaik dari kami.

Penulis : Dona