Cara Membuat Rumusan Masalah yang Baik dan Benar

Cara Membuat Rumusan Masalah

Cara membuat rumusan masalah wajib untuk diketahui, karena hal ini sangat berguna dalam penyusunan laporan skripsi, makalah, maupun karya ilmiah lainnya. Rumusan masalah adalah salah satu tahapan penelitian yang memiliki kedudukan sangat penting dalam kegiatan penelitian. Tanpa adanya rumusan masalah, bisa dipastikan kegiatan penelitian tidak akan membuahkan hasil apapun.

Rumusan masalah dapat didefinisikan sebagai suatu kalimat pernyataan yang disusun berdasarkan adanya masalah yang akan dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data dalam suatu proses penelitian. Dengan adanya rumusan masalah dalam sebuah laporan skripsi, makalah, maupun karya ilmiah, berarti peneliti telah melakukan setengah dari kegiatan penelitian itu sendiri.

Rumusan masalah umumnya diletakkan di bagian awal laporan, tepatnya setelah bagian latar belakang. Cara membuat rumusan masalah juga tidak boleh sembarangan; harus sesuai dengan judul dan topik pembahasan dari laporan tersebut. Untuk lebih rinci mengenai pengertian rumusan masalah, cara membuat rumusan masalah yang baik dan benar, serta contohnya, berikut ini penjelasannya yang harus kamu ketahui.

Baca juga : Contoh Rumusan Masalah Lengkap dengan Pengertian dan Jenisnya

Pengertian Rumusan Masalah Menurut Para Ahli

Sebelum mengetahui cara membuat rumusan masalah yang baik dan benar, Anda harus memahami terlebih dahulu pengertian rumusan masalah. Pengertian rumusan masalah adalah suatu rumusan yang mempertanyakan suatu fenomena, baik dalam kedudukannya sebagai fenomena mandiri, maupun dalam kedudukannya sebagai fenomena yang saling terkait di antara fenomena yang satu dengan yang lainnya, baik sebagai penyebab maupun sebagai akibat. Ternyata ada cukup banyak para ahli yang mendefinisikan rumusan masalah. Berikut ini penjelasan mengenai pengertian rumusan masalah menurut para ahli, diantaranya :

1. Andrew dan Hildebrand

Menurut Andrew dan Hildebrand, rumusan masalah yang baik harus dibuat secara terencana, efektif, dan memiliki karakteristik tertentu. Pertama, rumusan masalah harus disusun dengan perencanaan yang matang sehingga jelas dan terfokus. Kedua, rumusan masalah harus efektif, artinya mampu mendukung hipotesis penelitian agar dapat diuji dengan cara yang sistematis dan ilmiah.

Terakhir, karakteristik penting lainnya adalah relevansi dan keterkelolaan masalah yang diangkat. Masalah yang dirumuskan harus relevan dengan topik penelitian dan dapat dikelola dalam kerangka waktu dan sumber daya yang tersedia. Dengan memenuhi karakteristik-karakteristik ini, rumusan masalah dapat berfungsi sebagai landasan yang kokoh bagi penelitian, memungkinkan peneliti untuk mengumpulkan data yang relevan dan mencapai kesimpulan yang valid.

2. Albert Einstein

Menurut Albert Einstein, rumusan masalah jauh lebih penting daripada solusinya. Einstein mengungkapkan bahwa pengajuan rumusan masalah harus didasarkan pada pertanyaan-pertanyaan baru yang menantang pemahaman konvensional dan membuka jalan bagi kemungkinan-kemungkinan baru. Dengan merumuskan masalah secara inovatif, peneliti dapat melihat masalah lama dari perspektif yang berbeda, yang memungkinkan pendekatan yang lebih kreatif dan imajinatif. Einstein percaya bahwa kemampuan untuk mengajukan pertanyaan yang tepat dan menggali lebih dalam ke dalam esensi masalah adalah kunci untuk mencapai penemuan-penemuan besar. Oleh karena itu, proses merumuskan masalah menjadi fondasi penting dalam penelitian yang dapat mendorong batas-batas pengetahuan dan membawa perubahan signifikan dalam cara kita memahami dunia.

3. Alan Bryman

Menurut Alan Bryman, rumusan masalah adalah pernyataan yang jelas dan spesifik mengenai aspek-aspek tertentu yang menjadi perhatian utama dalam suatu penelitian. Byrman menekankan pentingnya kejelasan dalam merumuskan masalah, karena hal ini akan menentukan arah dan fokus penelitian secara keseluruhan. Rumusan masalah yang baik membantu peneliti untuk mengidentifikasi dan memusatkan perhatian pada elemen-elemen kunci yang memerlukan penyelidikan lebih lanjut. Penelitian yang berlandaskan pada rumusan masalah yang jelas biasanya menawarkan solusi yang terarah dan mendalam, serta memberikan kontribusi yang signifikan dalam bidang yang sedang dikaji

4. Sugiyono

Menurut Sugiyono, rumusan masalah adalah pertanyaan yang dirancang untuk mencari jawaban melalui pengumpulan data dan penelitian, serta harus mampu menjelaskan fenomena yang diteliti secara mendalam dan sistematis. Rumusan masalah penting karena membantu peneliti tetap fokus dan berada di jalur yang benar, serta berfungsi sebagai panduan dalam mengatasi masalah yang muncul selama penelitian. Selain itu, rumusan masalah menentukan metode pengumpulan data, analisis, dan interpretasi hasil penelitian, menjadikannya elemen kunci yang memastikan setiap langkah dalam penelitian relevan dan berkontribusi terhadap pencapaian tujuan penelitian.

Cara Membuat Rumusan Masalah yang Baik dan Benar

Ada beberapa cara membuat rumusan masalah yang baik dan benar untuk menulis laporan skripsi, makala, maupun karya ilmiah. Berikut cara membuat rumusan masalah, yaitu:

1. Buat secara Spesifik

Cara membuat rumusan masalah yang paling utama adalah dengan membuat rumusan secara spesifik. Spesifikasi dalam rumusan masalah memastikan bahwa fokus penelitian tidak terpecah atau terlalu luas. Dalam menulis rumusan masalah, penting untuk tidak terjebak dalam penjelasan yang terlalu panjang, karena hal ini dapat mengaburkan inti dari masalah yang ingin disampaikan. Rumusan masalah sebaiknya berbentuk pertanyaan yang singkat, padat, dan jelas. Pendekatan ini membantu peneliti untuk mengidentifikasi dengan tepat tujuan penelitian dan menjaga agar setiap langkah penelitian berkontribusi secara langsung terhadap upaya menjawab pertanyaan tersebut. Dengan membuat rumusan masalah yang spesifik, peneliti dapat lebih efektif dalam menyusun metodologi penelitian yang tepat serta mengarahkan proses pengumpulan data dan analisis ke arah yang sesuai dengan tujuan penelitian.

2. Menentukan Metode Penelitian yang Sesuai

Menentukan metode penelitian sesuai dengan tema penelitian setelah mengidentifikasi masalah dan merumuskan pertanyaan penelitian sangat penting. Pilihannya bergantung pada sifat dan tujuan penelitian. Misalnya, penelitian yang ingin menjelaskan fenomena biasanya menggunakan metode kualitatif, sementara penelitian yang ingin mengukur hubungan antar variabel cenderung memilih metode kuantitatif. Pemilihan metode yang tepat memastikan data yang relevan dan menjawab pertanyaan penelitian. Penting juga mempertimbangkan kebutuhan penelitian dan keahlian peneliti dalam mengimplementasikan metode tersebut untuk menghasilkan penelitian berkualitas dan bermanfaat dalam bidang studi yang dipilih.

3. Mencari Wawasan Teori-teori yang Mendukung Metode Penelitian yang Dipilih

Langkah berikutnya dalam pembuatan rumusan masalah adalah dengan mencari wawasan teori-teori yang mendukung metode penelitian yang telah dipilih. Menemukan metode penelitian yang tepat adalah langkah penting, namun, penting juga untuk memahami landasan teoritis yang mendukung metode tersebut. Kesalahan dalam urutan ini dapat mengakibatkan tindakan yang tidak tepat, sehingga mempengaruhi proses penyelesaian penelitian secara keseluruhan. Dengan menetapkan metode penelitian yang sesuai, peneliti dapat menggunakan wawasan teoritis untuk memperkuat landasan penelitiannya. Mencari teori-teori yang mendukung metode penelitian membantu peneliti dalam menemukan konsep yang relevan dan dapat digunakan secara efektif dalam penelitian.

4. Kreatif Melihat Fenomena Di Sekeliling

Cara membuat rumusan masalah yang selanjutnya adalah dengan melihat fenomena sekitar secara kreatif bisa menjadi cara untuk menciptakan rumusan masalah yang unik. Meskipun terlihat sederhana, hal ini seringkali menjadi tantangan yang sulit. Namun, bagi yang terbiasa berpikir kreatif, melihat hal menarik untuk diteliti mungkin tidak sulit. Potensi rumusan masalah banyak tersedia jika kita cukup peka terhadap observasi sehari-hari. Terlalu fokus pada pemikiran kompleks seringkali membuat sulit menciptakan rumusan masalah. Oleh karena itu, melihat fenomena sehari-hari dengan sudut pandang yang segar dan kreatif bisa membantu menciptakan rumusan masalah yang bermakna dalam penelitian.

5. Gunakan 5W + 1H

Salah satu cara untuk membuat rumusan masalah adalah dengan menerapkan metode 5W + 1H, yang mencakup pertanyaan-pertanyaan tentang What, Why, Where, When, Who, dan How. Metode ini membantu mengidentifikasi aspek-aspek penting dari topik penelitian dan dapat digunakan sebagai langkah awal dalam menentukan tema penelitian. Dengan membuat pertanyaan berdasarkan enam aspek ini, Anda dapat mengevaluasi mana yang paling menarik atau relevan bagi Anda, sehingga membantu mengarahkan pemikiran dan menyusun rumusan masalah yang lebih spesifik dan terfokus.

Baca juga : Menyusun Rancangan Metode Penelitian Skripsi yang Efisien

Kesimpulan

Membuat rumusan masalah yang baik dan benar adalah langkah penting dalam setiap penelitian. Rumusan masalah yang jelas, spesifik, dan terukur akan membantu mengarahkan penelitian ke arah yang benar dan memastikan bahwa hasil penelitian dapat memberikan kontribusi yang signifikan. Dengan mengikuti langkah-langkah yang telah dijelaskan, peneliti dapat merumuskan masalah dengan lebih efektif dan efisien.

Menghindari kesalahan umum dan selalu menguji kelayakan rumusan masalah adalah kunci untuk memastikan penelitian berjalan lancar dan menghasilkan temuan yang bermakna. Dengan demikian, peneliti dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap ilmu pengetahuan dan praktik di bidang yang mereka teliti.

Bagi Anda yang memiliki kesulitan dalam mengerjakan skripsi dan membutuhkan jasa bimbingan skripsi dapat menghubungi Admin SkripsiYuk dan dapatkan layanan terbaik dari kami.

Penulis : Dona