Skripsi merupakan tugas akhir mahasiswa yang menjadi penutup dari studi mereka di perguruan tinggi. Penyusunannya bisa melalui penelitian lapangan atau studi kepustakaan, yang disusun sesuai bidang studi yang ditekuni. Meskipun proses penyusunan skripsi yang diatur oleh paduan masing-masing perguruan tinggi, namun terdapat perbedaan dalam detail antara perguruan tinggi.
Secara umum, skripsi adalah karya tulis ilmiah hasil penelitian sarjana S1 yang membahas suatu permasalahan dalam bidang ilmu tertentu, mengikuti kaidah-kaidah yang berlaku. Proses penyusunan skripsi memerlukan pemahaman yang kuat terhadap masalah yang akan dibahas. Penulisan skripsi bukan hanya sekedar mengungkapkan gagasan, tetapi juga harus didasari oleh referensi, metode penulisan dan kajian terhadap penelitian sebelumnya.
Dalam penulisan skripsi juga ada yang dinamakan pembimbing , tentunya pembimbing ini bertugas mengarahkan mahasiswa yang menulis skripsi ini supaya sesuai dan benar, karena hasil dari penulisan skripsi ini akan dipresentasikan dan diuji karyanya, dengan demikian dalam penulisan pembimbing sangat penting perannya.
Nah, yang akan kita singgung dalam artikel kali ini adalah mengapa masih banyak mahasiswa yang merasa was-was dengan skripsi, serta banyak juga mahasiswa yang kesulitan menyelesaikan skripsi sampai-sampai ada beberapa yang tidak melanjutkan studinya dikarenakan tugas akhir atau skripsi mereka ini, tetapi perlu di ingat juga bahwa lebih banyak mahasiswa yang selesai dan sukses dengan skripsinya, tentunya harus membuat kita bisa mengambil hikmahnya.
Tetapi, sebenarnya apa sih, yang melatar belakangi mahasiswa sulit untuk mengerjakan skripsi? Berikut adalah beberapa penyebab yang harus Anda ketahui.
Baca juga : Tips Mahir dalam Melakukan Analisis Data Skripsi yang Efektif dan Efisien
Terkendala Judul
Masalah judul skripsi sering menjadi hambatan utama bagi mahasiswa dalam menyelesaikan skripsi. Tantangan ini dapat berasal dari faktor internal, seperti kesulitan menentukan tema yang tepat karena pertimbangan pribadi atau kesulitan menemukan sudut pandang yang original.
Selain itu, beberapa mahasiswa mungkin mengalami kesulitan mendapatkan persetujuan dari pembimbing terkait judul atau tema yang mereka pilih. Untuk mengatasi masalah ini, disarankan untuk melakukan perencanaan jauh-jauh hari.
Mahasiswa sebaiknya mulai mempersiapkan ide-ide potensial untuk judul skripsi sejak awal, bahkan sebelum memasuki semester 7 atau semester 6. Dengan persiapan yang matang, mahasiswa dapat memiliki waktu yang cukup untuk mengembangkan ide, melakukan penelitian pendahuluan, dan mendiskusikan potensi judul dengan pembimbing.
Dengan ini akan membantu mahasiswa mengatasi kesulitan dalam menentukan judul skripsi dan memastikan bahwa topik yang dipilih memiliki landasan yang kuat dan dapat dikembangkan secara substansial.
Personal Pembimbing
Permasalahan terkait pembimbing skripsi sering menjadi halangan bagi mahasiswa. Proses pemilihan pembimbing diserahkan kepada mahasiswa di beberapa perguruan tinggi, sehingga bijaksana bagi mahasiswa untuk memilih pembimbing yang memiliki ketersediaan dan keterlibatan yang baik di kampus.
Penting untuk memilih pembimbing yang mudah diakses dan memiliki waktu yang cukup untuk memberikan bimbingan, serta menghindari pembimbing dengan jadwal padat atau jarang berada di kampus.
Selain itu, metode bimbingan yang cocok dengan gaya belajar dan kebutuhan pribadi mahasiswa juga perlu dipertimbangkan. Bertanya kepada kakak tingkat atau mahasiswa yang sudah menyelesaikan skripsi dapat memberikan saran berharga dalam memilih pembimbing yang tepat untuk mendukung proses penyusunan skripsi dengan efektif.
Terpaku Kepada Teman
Terlalu mengandalkan teman dalam urusan akademik bisa menghambat kemajuan studi. Masa depan setiap mahasiswa tergantung pada dirinya sendiri, terutama yang masih ditanggung finansial oleh orang tua. Prioritaskan kelulusan tepat waktu untuk mencapai prestasi akademik dan menghormati investasi pendidikan orang tua. Meskipun dukungan teman sekelas berarti, fokuslah pada tujuan akademik pribadi dan ambil tanggung jawab atas kesuksesan diri sendiri.
Memaksakan dengan Tema yang Sempurna
Memilih tema penelitian atau skripsi yang sangat sempurna atau unik memang menjadi keinginan banyak mahasiswa. Namun, terkadang keinginan untuk mencari tema yang berbeda atau sulit juga dapat menjadi bumerang. Beberapa mahasiswa mungkin mengalami kesulitan di pertengahan perjalanan penelitian karena terjebak dalam masalah yang kompleks dan belum menemukan solusi yang memadai.
Untuk menghindari masalah ini, penting untuk memilih tema penelitian atau skripsi yang sesuai dengan kemampuan dan minat Anda. Sebuah tema yang terlalu sulit atau terlalu berbeda mungkin memerlukan pengetahuan khusus atau keterampilan yang belum Anda kuasai sepenuhnya. Sebagai tips, pertimbangkan untuk memilih tema yang relevan dengan bidang studi Anda dan sudah Anda pelajari dengan baik selama perkuliahan.
Merasa Sulit dan Keduluan Putus Asa
Merasa sulit dan kemudian putus asa dalam menyelesaikan skripsi sebenarnya berasal dari pola pikir dan sikap kita sendiri. Banyak mahasiswa mengalami kesulitan namun tidak berusaha mencari solusi. Sebenarnya, kesulitan itu seringkali kita yang menciptakannya sendiri. Ketika waktu pengerjaan skripsi semakin mendekati deadline, rasa putus asa seringkali muncul.
Penting untuk diingat bahwa reaksi putus asa bukanlah solusi yang tepat. Sebaliknya, kita seharusnya berjuang lebih awal dengan sebaik mungkin. Jangan terlalu cepat merasa bahwa topik atau tugas itu sulit. Lebih baik kita mencoba memahami apa yang membuat kita merasa sulit dan mencari cara untuk mengatasinya.
Berjuang melibatkan proses belajar dan menyesuaikan. Jika ada bagian dari topik yang membuat Anda bingung, luangkan waktu untuk mempelajari dengan dalam. Mintalah bantuan dari teman atau dosen jika perlu. Jangan biarkan rasa sulit menjadi alasan untuk menyerah sebelum kita benar-benar berjuang untuk mengatasi tantangan tersebut.
Menunda-nunda Mengerjakan
Menunda-nunda pekerjaan, termasuk saat mengerjakan skripsi, adalah masalah umum yang dapat mengganggu pencapaian kita. Kebiasaan ini sering disebabkan oleh meremehkan kompleksitas tugas, yang membuat kita menunda-nunda karena merasa masih punya waktu. Namun, akhirnya waktu terbuang sia-sia.
Menunda-nunda sering kali disebabkan sikap malas, bisa karena merasa tugas terlalu sulit, kurangnya motivasi, atau kurang tanggung jawab. Namun, kebiasaan ini hanya akan menyulitkan diri dan mengganggu kinerja secara keseluruhan.
Untuk menghindari menunda-nunda, penting untuk mengubah pola pikir dan sikap terhadap pekerjaan, kenali dampak negatifnya dan memulai mengerjakan pekerjaan secara bertahap dengan membuat jadwal yang realistis.
Penyebab Lainnya
Selain faktor-faktor tersebut, terdapat beberapa alasan tambahan mengapa skripsi bisa menjadi sulit bagi mahasiswa. Misalnya perbedaan minat dan bakat antar individu membuat proses penelitian terasa berat bagi sebagian mahasiswa, Selain itu, kurangnya pengalaman praktis dalam melakukan penelitian juga dapat mempersulit mahasiswa yang baru terjun ke dalam dunia akademis yang lebih mendalam.
Baca juga : Rahasia Keberhasilan Analisis Data Skripsi: Panduan Komprehensif dan Terkini
Kesimpulan
Skripsi merupakan ujian terakhir yang tidak hanya menguji pengetahuan akademis mahasiswa tetapi juga keterampilan penelitian dan kemampuan analisis mereka. Kesulitan yang dialami oleh mahasiswa dalam menyelesaikan skripsi bisa berasal dari berbagai faktor, mulai dari kompleksitas tema hingga tekanan sosial dan manajemen waktu yang buruk. Penting bagi institusi pendidikan untuk memberikan dukungan yang memadai kepada mahasiswa dalam menangani tantangan ini, baik melalui bimbingan akademis maupun dukungan emosional. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang penyebab-penyebab kesulitan ini, diharapkan mahasiswa dapat menghadapi proses penulisan skripsi dengan lebih percaya diri dan efektif.
Bagi Anda yang memiliki kesulitan dalam mengerjakan skripsi dan membutuhkan jasa bimbingan skripsi dapat menghubungi Admin SkripsiYuk dan dapatkan layanan terbaik dari kami.
Penulis : Dona
