Mengatasi Ketakutan Akan Kegagalan Skripsi: Motivasi dan Perencanaan yang Efektif

Proses penulisan skripsi adalah langkah penting dalam perjalanan akademik setiap mahasiswa. Namun, seringkali mahasiswa menghadapi tantangan yang besar, yaitu ketakutan akan kegagalan skripsi. Ketakutan ini dapat mempengaruhi motivasi dan kemampuan mahasiswa untuk menyelesaikan tugas akhir mereka dengan baik. Oleh karena itu, penting bagi mahasiswa untuk mengatasi ketakutan ini dengan cara yang efektif.

Dalam artikel ini, akan dibahas strategi motivasi dan perencanaan yang dapat membantu mahasiswa mengatasi ketakutan akan kegagalan skripsi. Selain itu, juga akan membahas berbagai langkah konkret yang dapat diambil untuk membangun motivasi yang kuat dan merencanakan secara efektif untuk mencapai tujuan penelitian mereka.

Menghadapi Ketakutan Kegagalan Skripsi

Mahasiswa harus memenuhi tuntutan dan komitmen yang lebih besar seiring dengan bertambahnya usia dan tingkat pendidikan mereka. Lulus tepat waktu adalah salah satu persyaratan yang menjadi tanggung jawab mahasiswa. Sama halnya dengan mahasiswa tingkat akhir, yang harus menyelesaikan berbagai macam tugas agar dapat lulus, salah satu syaratnya adalah mengerjakan skripsi atau tugas akhir, yang dapat menyebabkan mahasiswa merasa cemas jika tidak dapat memenuhi persyaratan tersebut. Oleh karena itu, apa yang harus dilakukan oleh mahasiswa tingkat akhir untuk mengatasi kecemasan akan kegagalan dalam mengerjakan skripsi?

1. Cari tahu kelemahan skripsimu

Keraguan diri akan skripsi yang sedang dikerjakan merupakan salah satu hal yang membuat penulisan skripsi menjadi menakutkan. Misalnya, Anda mungkin berpikir bahwa teorinya masih kurang kuat, gaya penulisannya masih salah, dan skripsinya masih kurang lengkap. Alih-alih menyerah pada rasa takut Anda, Anda harus secara aktif melawannya dengan mengidentifikasi kekurangan dalam argumen Anda sehingga Anda dapat mempersiapkan dan memperbaikinya.

2. Atur mindset

Ketakutan dalam mengerjakan skripsi, menurut beberapa orang (penulis skripsi), disebabkan oleh tiga ketakutan: (1) menghadapi dosen pembimbing; (2) tidak siap untuk ditanyai; dan (3) takut menghadapi sidang skripsi. Ketakutan adalah aspek yang sering kali membuat kita sulit untuk mengerjakan skripsi karena ketika ketakutan itu muncul, semua ide dan motivasi kita lenyap. Anda harus menyadari bahwa jika Anda mencoba melawan rasa takut Anda, itu hanya akan kembali ke pikiran Anda sendiri. Dengan membangun pola pikir untuk tidak terbawa oleh hal-hal negatif dan mencoba melihat sesuatu dari sudut pandang yang berbeda, Anda dapat mengatasinya. Anda adalah ahli dalam skripsi Anda, Anda adalah orang yang paling memahami kelebihan dan kekurangannya, dan Anda adalah orang yang paling memahami di mana letak data dan teorinya. Dosen penguji adalah dosen yang menguji, bukan membunuh; dosen pembimbing adalah dosen yang membimbing.

3. Persiapkan dirimu

Jika Anda siap untuk mengerjakan sesuatu, kepercayaan diri Anda akan meningkat. Jadwal untuk mengerjakan skripsi, jadwal supervisi dengan dosen pembimbing, diskusi dengan teman, dan membaca bahan referensi adalah cara-cara untuk mempersiapkan diri menghadapi skripsi. Selain itu, rasa takut Anda akan berkurang ketika Anda membuat kemajuan dalam satu hari karena Anda memiliki keberanian untuk maju. Kemudian, untuk memperkuat pola pikir yang memotivasi Anda untuk mengatasi rasa takut, Anda dapat memulai dengan bertanya pada diri sendiri, “Apa yang saya takutkan?”

Motivasi untuk Menyelesaikan Skripsi dengan Baik

Menyelesaikan skripsi dengan baik adalah tujuan yang diinginkan oleh setiap mahasiswa. Namun, seringkali mahasiswa menghadapi tantangan yang dapat mengganggu motivasi mereka dalam proses penulisan skripsi. Ketika motivasi menurun, tugas akhir ini dapat menjadi lebih sulit dan menghasilkan kecemasan akan kegagalan. Berikut ini adalah beberapa kalimat motivasi yang akan membantu kamu menyelesaikan skripsi dengan baik.

1. Selesaikan sekarang supaya kamu cepat “merdeka”

Jika menulis skripsi terasa seperti “penderitaan”, Anda harus menyelesaikannya sesegera mungkin. Semakin cepat Anda menyelesaikan skripsi Anda, semakin cepat Anda berhenti “menderita”. Lagipula, meskipun Anda menunda menyelesaikan skripsi agar bisa bersenang-senang sekarang, pada akhirnya Anda tetap harus menyelesaikannya. Jadi, yang terbaik adalah segera memulainya!

2. Harapan orangtua dan keluarga

Saat kamu merasa jenuh atau malas mengerjakan skripsi, cobalah ingat orang tua dan keluargamu. Dengan segala perjuangan dan pengorbanan mereka untuk mengantarkan kamu ke bangku kuliah, mereka tentu ingin kita lulus tepat waktu dan segera menjadi sarjana. Untuk bisa lulus tepat waktu, kamu tentu harus menyelesaikan skripsimu tepat waktu juga.

3. Impian dan cita-citamu selepas kuliah

Setiap orang pasti punya impian atau cita-cita tertentu yang ingin diwujudkan pasca lulus kuliah. Misalnya, bekerja di perusahaan idaman, melanjutkan kuliah ke luar negeri, menikah, traveling keliling Indonesia atau dunia, menjadi relawan, atau berbagai cita-cita lainnya. Demi segera mewujudkan semua itu, kamu tentu harus lulus kuliah dulu. Nah, otomatis kamu pun harus segera menyelesaikan skripsimu dulu, bukan?

4. Teman yang sudah lulus duluan

Kalau ada teman-teman kuliahmu yang sudah lulus duluan, coba lihat betapa mereka sangat ‘merdeka’. Terbebas dari revisi skripsi dan lunas dengan berbagai urusan akademis di kampus. Mereka bahkan mungkin sudah mulai bekerja atau melanjutkan studi. Setidaknya, mereka sudah maju satu langkah dan bisa fokus mengejar impiannya masing-masing. Kamu tentu mau seperti mereka bukan?

5. Biaya mahal

Anda akan mengeluarkan lebih banyak biaya saat Anda terus mengerjakan skripsi. Sebagai contoh, jika satu semester menghabiskan biaya Rp 3 juta dan tanggal kelulusan Anda satu tahun lebih lambat dari biasanya, Anda perlu mengeluarkan biaya tambahan Rp 6 juta. Pengeluaran tersebut belum termasuk biaya untuk membayar penginapan, makan, print, dan biaya-biaya lainnya selama masa tersebut. Tidakkah Anda merasa kasihan pada orang tua Anda jika mereka masih harus membiayai Anda? Bahkan jika Anda menerima bantuan keuangan, sebagian besar penyedia beasiswa hanya ingin menanggung biaya Anda selama empat tahun pertama.

Perencanaan Efektif agar Sukses dalam skripsi

Menyelesaikan skripsi dengan sukses adalah tujuan yang diinginkan oleh setiap mahasiswa. Namun, seringkali proses penulisan skripsi menjadi rumit dan menantang, terutama jika tidak ada perencanaan yang efektif. Perencanaan yang baik menjadi kunci untuk mencapai kesuksesan dalam skripsi dan mengatasi hambatan yang mungkin muncul di sepanjang jalan. Berikut ini adalah rencana efektif yang dapat kamu terapkan agar sukses dalam mengerjakan skripsi.

1. Bikin target sendiri, misal 1-1,5 bulan bisa menyelesaikan 1 bab

Target ini perlu dibuat supaya kamu tahu kapan skripsimu bisa selesai. Tetapkan untuk bisa menyelesaikan 1 bab dalam jangka waktu 1-1,5 bulan. Ini bisa jadi alarm supaya kamu berhenti bersantai ketika target belum tercapai.

2. Selalu miliki progress baru tiap minggu

Target bulanan saja tidak cukup bagimu. Kamu harus makin memacu diri sendiri dengan membuat progress yang harus dicapai setiap minggu. Cara ini terbukti ampuh supaya kamu gak malas-malasan dan mulai mengerjakan skripsi dengan sungguh-sungguh.

3. Luangkan waktu 3-4 jam untuk mengerjakan skripsi setiap hari, supaya kamu gak malas

Meski sekarang jadwal kuliah lebih longgar, bukan berarti kamu bebas bersantai. Luangkan waktu 3-4 jam dalam sehari untuk mengerjakan skripsi. Entah itu menulis, membaca buku pendukung, menyebar kuisioner, dan banyak lainnya. Cara ini jitu supaya skripsimu tidak mangkrak.

4. Berikan reward pada diri sendiri tiap kali mencapai target

Gak perlu reward besar atau mewah kok. Misalnya saja kamu berhak makan enak, bisa pergi jalan-jalan dengan teman, atau boleh beli 1 potong baju baru ketika berhasil mencapai target yang sudah kamu tetapkan sebelumnya. Reward ini berguna untuk menghargai diri sendiri atas hasil jerih payah sekaligus memotivasimu mencapai target selanjutnya.

5. Jadikan cerita teman yang sudah berhasil sebagai pemicumu untuk makin rajin

Biasanya ada rasa persaingan antar mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi. Kamu bisa memanfaatkan hal ini untuk berkompetisi secara sehat. Pacu dirimu sendiri dengan pertanyaan “Jika si A saja bisa cepat selesai, kenapa kamu tidak?” Cara ini ampuh untuk mendongkrak semangatmu. Selain itu, luangkan banyak waktu bersama mereka sehingga kamu bisa berdiskusi tentang tugas akhirmu ini.

6. Minta bimbingan dari kakak tingkat

Selain berkompetisi secara sehat dengan teman seangkatan, kamu juga bisa minta bimbingan dari kakak tingkat yang berprestasi. Mereka yang sudah menyelesaikan skripsinya lebih dahulu bisa dijadikan tempat bertanya dan berkonsultasi. Siapa tahu kamu juga bisa mendapatkan buku-buku pendukung hingga koneksi narasumber dari mereka.

7. Aktiflah berkonsultasi ke dosen pembimbing 2-3 kali dalam seminggu

Dosen pembimbing itu juga memiliki segudang kesibukan, jadi jangan menunggu beliau yang mengejar-ngejarmu. Inisiatiflah dan jangan pasif. Luangkan waktu paling tidak 2-3 kali dalam seminggu untuk bertemu beliau. Semakin rajin konsultasi, kamu juga makin semangat menyelesaikan skripsi.

8. Hindari ikut kegiatan yang banyak menyita waktu dan bisa mendistraksi

Meski hanya menyelesaikan skripsi dan berlimpah waktu luang, namun jangan jumawa dulu. Bukan berarti kamu bisa seenaknya bermain atau justru terlibat kegiatan lainnya. Sebaiknya kamu menghindari kegiatan yang banyak menyedot waktu dan tenaga. Jangan jadikan kesibukanmu fokus utama dan menggeser kepentingan menyelesaikan skripsi.

9. Banyak hal berharga yang didapatkan setelah wisuda, jadi jangan sia-siakan waktumu

Jika semangatmu menyelesaikan skripsi mulai padam, ingat lagi bahwa biaya kuliah itu gak sedikit. Orang tuamu harus bekerja membanting tulang demi mencukupi tagihan kuliah yang gak ada habisnya. Selain itu, jangan biarkan umurmu terbuang dengan percuma. Pasalnya banyak lowongan pekerjaan yang menetapkan batasan umur sebagai salah satu syaratnya. Bahkan, banyak hal baik yang bakal didapatkan setelah wisuda, lalu kenapa mesti menunda?

Dalam menghadapi ketakutan akan kegagalan skripsi, motivasi dan perencanaan yang efektif memegang peranan penting. Mahasiswa harus mampu mengatasi ketakutan ini dengan strategi yang tepat dan membangun motivasi yang kuat. Selain itu, dengan kombinasi motivasi yang kuat dan perencanaan yang efektif, mahasiswa dapat mengatasi ketakutan akan kegagalan skripsi dan meraih kesuksesan dalam perjalanan akademik mereka [R/ta].