Galau merupakan salah satu perasaan yang pasti dimiliki oleh setiap manusia di dunia. Banyak persoalan hidup yang bisa membuat galau seperti patah hati, harapan yang tidak sesuai ekspetasi bahkan kegalauan juga menimpa sebagian orang yang sedang belajar khususnya mahasiswa. Skripsi merupakan salah satu faktor penyebab kegalauan mahasiswa dilansir melalui laman berita daring Kompas.com dan Liputan6.com terjadi kasus bunuh diri mahasiswa dengan penyebab stres karena skripsi ditolak dan di kasus yang lain video mahasiswi menangis karena galau akan skripsi yang terus-menerus revisi dan tak kunjung ACC. Fenomena ini merupakan salah satu masalah psikologi yang di hadapi sebagian besar mahasiswa akhir. Beberapa hal yang dapat dilakukan ketika anda menghadapi kegagalan dalam mengerjakan tugas akhir skripsi dan mengatasi rasa galau di semester akhir.
Strategi Efektif Menyelesaikan Skripsi
Bagi Anda yang memiliki kesulitan dalam menyusun skripsi, wajib untuk mengikuti 6 strategi menyelesaikan skripsi ala SkripsiYuk! yang satu ini. Berikut di antaranya:
1. Merancanakan tema skripsi yang diminati dari mata kuliah yang telah di tempuh
Anda sejak awal sudah dapat memilih dan menentukan tema apa saja yang diminati saat menempuh mata kuliah sehinga akan memudahkan memahai dan memiliki ketertarikan anda sehingga selalu merasa semangat jika membahas akan tema tersebut
2. Mengumpulkan berbagai macam sumber atau referensi
Melalui proses perkuliahan di kelas dengan berbagai macam mata kuliah yang dijalani anda dapat mencari, menyimpan, dan meminta sumber-sumber yang diberian oleh dosen dan teman saat pembelajaran di kelas.
3. Mengikuti seminar proposal atau skripsi kakak tingkat
Berpartisipasi aktif ketika kakak tingkat sedang melakukan ujian baik proposal atau sidang skripsi. Sehingga anda mengetahui apa saja yang akan di persiapkan dalam menghadapinya.
4. Membentuk tim atau kelompok belajar
Membentuk kelompok belajar atau diskusi dengan teman akan mempermudah dalam menyelesaikan masalah karena anda akan memiliki berbagai macam pendapat dan solusi dari teman anda tentang sesuatu yang tidak diketahui.
5. Hilangkan rasa takut untuk bertemu dosen
Takut bertemu dosen menjadi momok yang berbahaya jika anda tidak segara merubah mindset bahwa dosen pembimbing adalah teman untuk berdikusi, salah adalah kewajaran bagi setiap orang yang mengerjkan skripsi, dan revisi adalah bagian dari proses yang biasa dan dihadapi oleh semua mahaiswa akhir.
6. Jangan menunda pengerjaan skripsi
Menunda bukan langkah tepat untuk menghindari skripsi karena menunda akan menambah pekerjaa menjadi lebih banyak. Jadi anda dapat mengatur jadwal kapan laptop anda dibuka untuk mengerjakan skripsi dan harus di lengkapi punishment untuk diri sendiri jika anda melewatkannya.
Cara Mengatasi Galau karena Skripsi
Galau saat skripsi adalah hal yang wajar mengingat sulit dan lamanya masa penelitian. Namun, galau perlu sewajarnya saja, jangan sampai perasaan ini mengganggu selesainya skripsimu. Coba ikuti tips mengatasi kegalauan karena skripsi berikut ini untuk mencegah masalah yang lebih serius terhadap tugas akhir Anda.
1. Healing bersama dengan orang terdekat
Healing merupakan kegiatan yang membantu anda melepaskan penat dan beban sehingga dihrapkan setalah healing anda akan kembali ke performa maksimal dalam mengerjakn tugas akhir.
2. Curhat tentang kesulitan skripsi kepada orang lain
Menceritakan kesulitan anda dalam mengerjakan skripsi kepada orang lain akan meringakan beban dan anda akan mendapatkan masukan sehingga kegalauan anda dapat terobati.
3. Mencari tempat baru dalam mengerjakn skripsi
Tempat baru akan jadi pilihan yang tepat jika anda merasa jenuh dan bosan dalam mengerjakan skripsi. Anda dapat pergi bersama dengan teman untuk dapat berdiskusi bersama.
Tips untuk Mahasiswa Semester Akhir saat Menulis Skripsi
Mahasiswa semester akhir jangan patah semangat karena skripsi tak kunjung usai. Anda sekalian bisa mengikuti tips-tips berikut ini agar skripsi lebih cepat selesai.
1. Memilih dan memahami tema sesuai dengan minat
Tema yang anda tulis sebaiknya tentang yang ada pahami dan sukai agar dalam pengerjaanya anda memiliki motivasi yang tinggi dalam mengerjakanya.
2. memahami metode penelitian sesuai dengan tema
Jika anda tidak memahami metode penelitian secara benar dan lengkap maka anda harus segera berdiskusi dengan teman yang menurut anda memiliki pengetahuan lebih banyak tentang metode penelitian atau anda dapat membaca buku atau jurnal-jurnal referensi.
3. Menulis sesuai dengan pedoman penulisan kampus
Tips paling dasar skripsi harus ditulis dengan aturan kampus sehingga pengerjaan anda tidak disalahkan oleh dosen pembimbing.
4. Komunikasi baik dengan dosen pembimbing
Jangan takut untuk berkomunikasi dengan dosen atau berusaha menghidari karena akan menimbulkan berbagai macam masalah seperti terjadinya miss komunikasi, dan tidak terciptanya komunikasi yang erat sehingga setiap bertemu akan terasa canggung dan menakutkan.
5. Berusaha, berdoa, dan bertawakal
Tips terakhir percayalah pada diri anda bahwa anda telah melakukan hal terbaik, masukan doa dalam setiap anda mengerjakan skripsi, dan terkahir bertawakal atau pasrah dengan semua hasil dari segala yang anda sudah lakukan.
Kegalauan dalam pengerjaan tugas akhir skripsi dapat dilakukan dengan berbagi macam cara seperti mempersipakan lebih awal segala kebutuhan materi selama proses pembelajaran, dapat membentuk komunitas diskusi sehingga akan mudah terjadinya sharing knowledge, mencoba berdamai dengan diri sendiri dan percaya akan kemampuan anda, mencari tempat dan kebiasaan yang memberikan kesan positif, berusaha membangun kelekatan komunikasi dengan dosen pembimbingan, terakhir berdoalah bahwa semua akan berjalan dengan baik [Kart/ka].
Referensi:
https://www.liputan6.com/hot/read/4482588/stres-karena-skripsi-wanita-ini-nangis-dan-mengeluh-setiap-hari
https://www.kompas.com/tren/read/2020/07/15/120405165/viral-soal-kasus-bunuh-diri-mahasiswa-karena-skripsinya-kerap-ditolak-dosen?page=all
Bazrafkan, L., Shokrpour, N., Yousefi, A., & Yamani, N. (2016). Management of Stress and Anxiety Among PhD Students During Thesis Writing. The Health Care Manager, 35(3), 231–240.
