Bagaimana Cara agar Cepat Wisuda? Yuk, Cari Tahu Tipsnya!

Mungkin kalian sering bertanya, adakah cara agar cepat wisuda? Mendapatkan gelar sarjana di usia muda memang dambaan setiap orang. Selain bisa membantu meringankan beban biaya kuliah orang tua, dengan lulus lebih cepat kita juga bisa mendapatkan pengalaman kerja lebih awal dari orang lain seusia kita. Hal ini tentu saja akan berdampak positif karena perusahaan kini telah menetapkan usia maksimal untuk fresh graduate.

Masa studi normal untuk mahasiswa S1 biasanya ditempuh selama 4 tahun atau 8 semester. Namun, Apabila tidak ada gangguan terkait dengan kelas, konseling, dan alasan lainnya, kalian bisa menyelesaikan studi lebih cepat.

Memangnya, kuliah S1 paling cepat berapa tahun? Sebuah informasi buat kalian, mahasiswa juga dapat mempercepat studinya sehingga bisa lulus dalam waktu 3,5 tahun saja. Benarkah? Bagaimana caranya?

Untuk dapat melakukan hal tersebut, tentunya ada beberapa hal yang perlu dipahami oleh mahasiswa sejak awal, mulai dari panduan perkuliahan hingga kegiatan yang dilakukan selama perkuliahan. Untuk mempermudahnya, kalian juga bisa mengambil paket kuliah S1 cepat.

Nah, kali ini kami akan berbagi tips kepada kalian mengenai bagaimana cara agar cepat wisuda. Tips ini tidak hanya untuk kuliah S1 saja, tapi juga bisa untuk kalian yang menjalani studi D3. Mari simak penjelasannya!

Cara Cepat Wisuda S1

Berikut tips yang bisa kalian lakukan agar bisa lulus kuliah dalam waktu 3,5 tahun:

1. Membaca dan Memahami Aturan Kuliah

Memahami peraturan kuliah adalah bagian terpenting untuk mencapai tujuan kalian mendapatkan gelar sarjana dalam 3,5 tahun. Saat memasuki orientasi mahasiswa baru, pihak sekolah biasanya akan membagikan panduan kuliah yang memuat tata tertib perkuliahan seperti mata kuliah yang bisa diambil pada setiap semester.

2. Buat Target IPK Setiap Semester

Cara cepat wisuda selanjutnya adalah dengan membuat target IPK pada setiap semester. IPK atau Indeks Prestasi Kumulatif adalah nilai kumulatif yang diperoleh siswa dalam satu semester. Sistem pendidikan Indonesia menetapkan IPK maksimal 4,0. Nilai IPK juga tidak kalah pentingnya karena IPK yang kalian peroleh akan menentukan jumlah SKS yang dapat kalian ambil pada semester berikutnya.

Nilai IPK berbanding lurus dengan mata kuliah yang kalian ambil. Artinya, semakin tinggi nilai IPK yang kalian peroleh, maka semakin banyak pula mata kuliah yang dapat kalian ambil. Biasanya, maksimal SKS yang boleh diambil oleh mahasiswa dalam satu semester hanya sebanyak  24 SKS. Jadi, pastikan IPK kalian aman di atas 3,0.

3. Hindari Mengulang Mata Kuliah

Mengulang kembali mata kuliah dapat menjadi penghalang bagi kalian untuk lulus dalam waktu 3,5 tahun. Oleh karena itu, kalian harus bisa menghindari hal ini. Pastikan kalian benar-benar mempelajari semua materi yang ada, termasuk dalam penilaian harian dan semesteran.

4. Pastikan Tidak Ada Mata Kuliah Wajib yang Belum Tercapai

Umumnya, mata kuliah yang diambil mahasiswa meliputi mata kuliah wajib dan pilihan. Daftar mata kuliah ini dapat kalian temukan di panduan kuliah yang diberikan saat orientasi mahasiswa baru dilaksanakan. Biasanya kampus hanya mencantumkannya di laman kampusnya saja.

Tips yang bisa kalian lakukan adalah data semua mata kuliah wajib yang ada. Kemudian, buat daftar mata kuliah pilihan yang akan kalian ambil. Pastikan tidak ada mata kuliah wajib yang belum selesai.

5. Ambil SKS Maksimal

Selama studi sarjana, kalian akan mengenal Sistem Satuan Kredit Semester (SKS). Sistem ini digunakan untuk mengukur pembelajaran mahasiswa saat menempuh jenjang tertentu. Untuk program sarjana, mahasiswa biasanya harus menempuh antara 144 hingga 160 SKS. Khusus untuk program D3, jumlah SKS yang dipersyaratkan antara 110 sampai dengan 120 SKS.

Mengambil SKS maksimal merupakan salah satu cara membagi SKS agar cepat lulus yang bisa kalian lakukan. Normalnya, jumlah SKS maksimal per semester adalah 24 SKS. Dengan demikian, mulai semester 1 kalian bisa mengambil SKS sebanyak-banyaknya agar bisa lulus lebih awal dari standar yang ditentukan.

6. Mengontrol Waktu dengan Baik

Beberapa studi telah mengidentifikasi efek positif dari manajemen waktu. Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal SAGE, keterampilan manajemen waktu terbukti berdampak positif pada pembelajaran dan prestasi siswa. Akan ada banyak kegiatan yang harus kalian lakukan selama duduk di perguruan tinggi.

Pada 3-4 semester pertama, kalian akan belajar banyak tentang teori di kelas. Selama 4 semester ke depan, kalian akan diterjunkan untuk pengabdian, kerja praktek, dan penelitian. Hal ini tentunya membutuhkan manajemen waktu yang baik. Untuk itu, kalian dapat mencoba mengalokasikan waktu untuk setiap kegiatan berdasarkan skala prioritas pada saat itu.

Itulah beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mewujudkan mimpi kalian agar bisa lulus kuliah dalam waktu yang lebih cepat. Berbicara mengenai kuliah 3,5 tahun, kalian penasaran tidak kuliah 3,5 tahun namanya apa?

Saat kalian bisa lulus dalam waktu 3,5 tahun, biasanya kalian akan mendapat predikat Cum Laude. Untuk mendapatkan predikat ini, tentunya tidak hanya dilihat dari seberapa cepat kalian bisa meyelesaikan studi tetapi juga dari nilai IPK yang kalian peroleh. Biasanya, IPK yang harus didapatkan berkisar antara 3,51 hingga 4,00.

Nah, untuk membangkitkan semangat kalian, kami sajikan daftar mahasiswa yang lulus kuliah S1 dengan cepat dan memiliki nilai IPK yang sangat memuaskan. Berikut penjelasannya.

Rekor Lulus Kuliah Tercepat

1. Resa Nurfatimah Sobandi

Resa Nurfatimah Sobandi adalah lulusan Sastra Inggris Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Padjajaran, Bandung. Ia dapat menyelesaikan gelar sarjana mudanya dalam waktu 2 tahun 10 bulan. Wanita yang sering disapa dengan nama Eca ini lulus dengan IPK 3,8. Hal ini membuatnya menjadi lulusan tercepat pada Wisuda Gelombang IV Unpad Tahun Akademik 2012/2013. Nah, kalian bisa mengikuti tips lulus kuliah 2 tahun dari Eca.

Sejak mulai kuliah, Eca banyak berdiskusi dengan dosen dan orang tuanya untuk mendapatkan gelar sarjana dengan cepat. Selain itu, ada mahasiswa tahun terakhir yang juga lulus dari universitas dalam waktu kurang dari 3 tahun. Hal ini membuat Eca semangat mengejar cita-cita yang Eca impikan.

2. Richard H. Kurniawan

Richard H. Kurniawan tidak menyangka bisa lulus dari Jurusan Ilmu Komputer Departemen Ilmu Komputer di Fakultas Indonesia dalam waktu tiga tahun. Ia mampu lulus dengan IPK 3,83. Richard masuk di Fasilkom UI pada tahun 2013. Selama di kampus, Richard menantang dirinya sendiri untuk berbuat lebih baik lagi. Hasil pelatihan di SMA Taruna Nusantara ia terapkan selama di kampus. Sebelum diumumkan sebagai lulusan UI, Richard diterima di Renmin University of China.

3. Mohammad Harry Prayoga

Muhammad Harry Prayoga adalah mahasiswa komunikasi di Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta. Ia menjadi wisudawan terbaik dan tercepat dalam wisuda UNY yang digelar pada November 2019 lalu.

Pria yang akrab dipanggil Harry ini mampu menyelesaikan gelar sarjananya dalam waktu 3 tahun 2 bulan dengan IPK 3,87. Kendala ekonomi keluarga tidak menyurutkan semangat Harry untuk segera menyelesaikan kuliahnya. Ketika awal kuliah, Harry merasakan hal berat karena jauh dari orang tua. Apalagi, sang ibu baru saja berhenti bekerja karena terkena PHK.

Akhirnya, perekonomian keluarganya bergantung pada pendapatan ayahnya yang seorang petani. Dari sini, Harry pun mencari uang tambahan dengan mengikuti lomba hingga kerja paruh waktu di Jogja. Harry mengatakan kendala ekonomi bukan alasan untuk tidak bisa melanjutkan pendidikan tinggi dan mendapatkan gelar dengan cepat.

Gimana? Dari ketiga kisah diatas, apakah kalian termotivasi untuk bisa menamatkan kuliah dalam waktu yang lebih cepat? Jika iya, persiapkan diri kalian mulai dari sekarang.

Itulah penjelasan mengenai bagaimana cara agar cepat wisuda yang bisa kalian terapkan. Tips-tips yang kami bagikan diatas tidak hanya untuk mahasiswa S1 saja. Untuk kalian mahasiswa D3 yang ingin mengetahui cara cepat lulus D3 juga bisa mengikuti tips tersebut. Semoga bermanfaat!