7 Tips Skripsi Kuantitatif

Tips Skripsi Kuantitatif

Menyelesaikan skripsi kuantitatif merupakan langkah penting bagi mahasiswa tingkat akhir dalam menyelesaikan pendidikannya. Skripsi ini tidak hanya sebagai syarat kelulusan, tetapi juga menjadi bukti kemampuan mahasiswa dalam mengaplikasikan pengetahuan yang telah dipelajari dalam bidang ilmu tertentu. Namun, seringkali mahasiswa merasa tertekan dan bingung dalam menyelesaikan skripsi ini. Untuk membantu Anda melewati proses ini dengan lebih mudah, berikut adalah 7 tips yang dapat digunakan untuk menyelesaikan skripsi kuantitatif dengan sukses.

Apa Itu Skripsi Kuantitatif?

Skripsi kuantitatif merupakan sebuah kajian akademik yang dilakukan dengan mengumpulkan dan menganalisis data dalam bentuk angka atau numerik. Pendekatan ini memungkinkan para peneliti untuk memperoleh informasi yang dapat diukur secara obyektif. Fokus utama dalam penelitian kuantitatif adalah pada variabel-variabel yang dapat diukur dan dianalisis menggunakan instrumen atau alat pengukuran yang standar. Berbeda dengan pendekatan kualitatif yang lebih menekankan pada pemahaman mendalam dan interpretatif, metode kuantitatif mengandalkan statistik dan perhitungan untuk menguji hipotesis dan menarik kesimpulan.

Skripsi kuantitatif merupakan sebuah kajian akademik yang dilakukan dengan mengumpulkan dan menganalisis data dalam bentuk angka atau numerik. Pendekatan ini memungkinkan para peneliti untuk memperoleh informasi yang dapat diukur secara obyektif. Fokus utama dalam penelitian kuantitatif adalah pada variabel-variabel yang dapat diukur dan dianalisis menggunakan instrumen atau alat pengukuran yang standar. Berbeda dengan pendekatan kualitatif yang lebih menekankan pada pemahaman mendalam dan interpretatif, metode kuantitatif mengandalkan statistik dan perhitungan untuk menguji hipotesis dan menarik kesimpulan.

Dalam mengeksplorasi metode skripsi kuantitatif, penting untuk mempertimbangkan batasan-batasan dan potensi kelebihannya. Meskipun metode ini dapat memberikan hasil yang kuat dalam mengukur hubungan antara variabel-variabel tertentu, pendekatan kuantitatif juga memiliki keterbatasan, seperti keterbatasan dalam menangkap konteks dan nuansa yang kompleks dari fenomena manusia. Oleh karena itu, pemilihan metode penelitian, baik kuantitatif maupun kualitatif, haruslah didasarkan pada pertimbangan yang cermat terhadap tujuan, pertanyaan penelitian, dan sifat fenomena yang ingin dipelajari.

Baca juga :Langkah-langkah Detail dalam Menyusun Struktur Skripsi Sosial

Tips Skripsi Kuantitatif

Untuk menyelesaikan skripsi kuantitatif dengan sukses, ada beberapa langkah yang perlu dipertimbangkan secara lebih rinci:

1. Pilih Topik yang Tepat

Langkah awal yang krusial adalah memilih topik penelitian yang sesuai minat dan relevan dengan bidang ilmu Anda. Pastikan topik yang dipilih memiliki potensi untuk menghasilkan kontribusi baru dalam literatur akademik dan merupakan isu yang menarik untuk diteliti. Diskusikan pilihan topik dengan dosen pembimbing untuk memastikan relevansi dan kemungkinan dalam pengembangan topik tersebut.

2. Rencanakan Metode Penelitian dengan Teliti

Merencanakan metode penelitian secara teliti adalah kunci dalam penelitian kuantitatif. Pastikan untuk menjelaskan secara detail pemilihan sampel, instrumen pengumpulan data, serta teknik analisis yang akan digunakan. Pertimbangkan juga aspek etika dalam penelitian, termasuk perlindungan subjek penelitian dan penggunaan data yang sah.

3. Pahami Dasar Analisis Statistik

Penelitian kuantitatif seringkali melibatkan analisis data menggunakan metode statistik. Pelajari dasar-dasar statistik yang diperlukan seperti penggunaan distribusi, uji hipotesis, dan interpretasi hasil. Jika diperlukan, carilah bantuan dari ahli statistik untuk memastikan analisis data Anda dilakukan dengan benar.

4. Buat Jadwal Kerja yang Realistis

Skripsi membutuhkan waktu dan dedikasi yang besar. Buatlah jadwal kerja yang realistis dengan mengalokasikan waktu untuk setiap tahapan penelitian, mulai dari pengumpulan data, analisis, hingga penulisan akhir. Disiplinlah dalam mengikuti jadwal ini untuk menghindari penundaan dan stres yang tidak perlu.

5. Jaga Komunikasi dengan Dosen Pembimbing

Dosen pembimbing adalah sumber daya terbaik selama proses pengerjaan skripsi. Jaga komunikasi yang baik dengan dosen pembimbing Anda, diskusikan perkembangan penelitian secara teratur, dan minta masukan serta arahan untuk memperbaiki skripsi Anda. Feedback dari dosen pembimbing sangat berharga untuk meningkatkan kualitas penelitian Anda.

6. Pelajari Contoh Skripsi Kuantitatif yang Baik

Membaca contoh skripsi kuantitatif yang baik dapat membantu Anda memahami struktur dan standar penulisan yang tepat. Teliti contoh-contoh tersebut dan pelajari bagaimana peneliti menyusun argumen, menyajikan data, dan menginterpretasikan hasil. Ini akan membantu Anda menulis skripsi Anda dengan lebih baik.

7. Lakukan Revisi dan koreksi Secara Berkala

Setelah menyelesaikan draf skripsi, lakukan revisi dan koreksi secara berkala. Berikan waktu untuk mereview ulang secara teliti. Perbaiki kesalahan tata bahasa, klarifikasi teori, atau data yang kurang lengkap. Minta masukan dari teman sebaya atau orang lain untuk mendapatkan sudut pandang tambahan.

Dengan mengikuti langkah-langkah ini secara cermat dan sistematis, Anda akan dapat menyelesaikan skripsi kuantitatif dengan baik dan menghasilkan penelitian yang berkontribusi pada bidang ilmu yang Anda tekuni.

Cara Membuat Skripsi Kuantitatif

Nah buat kalian yang masih pemula pasti masih bingung cara membuatnya gimana? Apakah Anda langsung melakukan penelitian? atau ada cara dan aturan lain? Ternyata ada prosedur penelitian skripsi kuantitatif perlu dilakukan. Ada beberapa tahap yang akan Anda lalui, lalu tahap kegiatan seperti apa sih? Dibawah ini akan menjelaskan.

1. Identifikasi Masalah

Langkah pertama, tentu saja adalah membuat identifikasi masalah. Pada titik ini, hal pertama yang perlu Anda ketahui adalah masalah yang Anda hadapi. Identifikasi masalah dalam penelitian kuantitatif sangat penting karena identifikasi masalah menentukan kualitas penelitian itu sendiri. Selain mengidentifikasi masalah, itu juga menentukan apakah penelitian Anda dianggap sebagai penelitian atau tidak.

Nah, dalam mengidentifikasi masalah penelitian itu sendiri, terdapat beberapa faktor, dan faktor-faktor inilah yang melahirkan topik penelitian. Lalu apa saja faktor tersebut? Ada faktor membaca, pertemuan ilmiah, pernyataan pemegang kekuasaan (otoritas, observasi, wawancara atau bisa juga angket dan pengalaman). Faktor ini termasuk faktor lain yaitu intuisi.

2. Identifikasi dan Definisi Variabel, Hipotesis dan Pernyataan Penelitian

A. Variabel

Tentu saja Anda mempelajari metodologi penelitian sebelum Anda fokus pada tesis kuantitatif, bukan? Tentu saja Anda akan menemukan nama variabel di sana.

Variabel dapat diartikan sebagai bentuk-bentuk yang didefinisikan oleh peneliti, di mana variabel-variabel tersebut kemudian diperiksa dan dicari jawabannya. Variabel juga dapat diartikan sebagai karakteristik atau faktor, yang menjadi dasar peneliti membuat asumsi untuk memudahkan pengumpulan data sebelum sampai pada kesimpulan.

Secara lebih spesifik, variabel penelitian tidak dapat berdiri sendiri, melainkan saling terkait dengan variabel lainnya. Ada banyak jenis variabel, antara lain variabel independen (variabel bebas), variabel dependen (variabel terikat), variabel moderator (variabel indepen kedua), variabel intervening dan variabel kontrol.

B. Hipotesis

Sederhananya, hipotesis adalah jawaban Sementara sebelum jawaban yang sebenarnya ditemukan (jawaban pasca penelitian). Hipotesis juga dapat diartikan sebagai tanggapan awal terhadap rumusan masalah penelitian yang ada. Hipotesis belum merupakan jawaban empiris. Nah, keberadaan hipotesis itu sendiri tidak lain adalah menguji teori, apakah hipotesis dengan teori itu bisa menyelesaikan masalah atau tidak.

C. Pertanyaan Penelitian

Pertanyaan penelitian ini juga harus disiapkan. Tujuannya untuk mengumpulkan informasi. Namun, hasil jawaban atas pertanyaan yang Anda cari itulah yang akan menentukan apakah skripsi kuantitatif Anda mendalam atau tidak. Kalau pertanyaannya begitu-begitu saja, tidak ada yang bisa tersampaikan penelitian Anda jadi kurang menarik.

Ajukan pertanyaan menyelidik dalam bentuk pertanyaan terbuka. Hindari mengajukan pertanyaan tertutup. Pertanyaan terbuka membiarkan narasumber menjawab dengan jelas, komprehensif, dan jelas. Sedangkan pertanyaan tertutup hanya membuat informan menjawab “ya” atau “tidak”. dan ini harus dihindari.

3. Analisis Data

Jika Anda menulis skripsi kuantitatif, Anda pasti sudah tidak asing lagi dengan istilah analisis data. Jadi, analisis data adalah suatu proses memperlakukan data yang ada sebagai sesuatu yang berguna, sebagai solusi, dan tentunya sebagai pemecahan masalah. Analisis data ini diterapkan tidak hanya dalam skripsi kuantitatif tetapi juga dalam penelitian kualitatif.

Baca juga : Tips Memilih Kata Kunci yang Kuat untuk Judul Skripsi

Kesimpulan

Menyelesaikan skripsi kuantitatif bisa menjadi pengalaman yang menantang tetapi bermanfaat. Dengan mengikuti tips-tips di atas, diharapkan Anda dapat menyelesaikan skripsi dengan sukses dan mendapatkan hasil penelitian yang bermakna. Ingatlah bahwa skripsi adalah proses belajar yang berharga, jadi nikmatilah perjalanan ini dan tetaplah fokus pada tujuan akhir Anda. Semoga sukses dalam menyelesaikan skripsi Anda!

Bagi Anda yang memiliki kesulitan dalam mengerjakan skripsi dan membutuhkan jasa bimbingan skripsi dapat menghubungi Admin SkripsiYuk dan dapatkan layanan terbaik dari kami.

Penulis : Dona